Boko Haram klaim kemenangan atas militer Nigeria
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin kelompok militan Islam Nigeria, Boko Haram, mengaku pihaknya telah meraih sejumlah kemenangan dalam pertempuran melawan militer Nigeria. Boko Haram juga menyatakan hanya menderita kehancuran kecil akibat pertempuran itu.
"Sejak kami memulai perang ini, yang mereka sebut sebagai keadaan darurat, dalam beberapa kasus tentara yang kami dihadapi malah berbalik dan lari," kata Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau dalam sebuah rekaman video yang dirilis pada Selasa (28/5/2013).
Shekau mengklaim, pasukan Nigeria "melemparkan senjata mereka dalam peperangan". Shekau juga menghimbau kaum militan Islam di negara-negara lain, seperti Afghanistan, Pakistan, dan Irak untuk bergabung dengan perjuangan Boko Haram guna menciptakan negara Islam di Nigeria.
"Kami menghimbau kepada saudara-saudara kita di negara-negara yang saya sebutkan, agar bergabung bersama kami," katanya. Dalam video tersebut, Shekau berbicara dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Hausa, yakni bahasa yang digunakan di Nigeria utara.
Nigeria melancarkan serangan terhadap Boko Haram pada 15 Mei, setelah Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di timur laut negara itu.
"Sejak kami memulai perang ini, yang mereka sebut sebagai keadaan darurat, dalam beberapa kasus tentara yang kami dihadapi malah berbalik dan lari," kata Pemimpin Boko Haram, Abubakar Shekau dalam sebuah rekaman video yang dirilis pada Selasa (28/5/2013).
Shekau mengklaim, pasukan Nigeria "melemparkan senjata mereka dalam peperangan". Shekau juga menghimbau kaum militan Islam di negara-negara lain, seperti Afghanistan, Pakistan, dan Irak untuk bergabung dengan perjuangan Boko Haram guna menciptakan negara Islam di Nigeria.
"Kami menghimbau kepada saudara-saudara kita di negara-negara yang saya sebutkan, agar bergabung bersama kami," katanya. Dalam video tersebut, Shekau berbicara dengan menggunakan bahasa Arab dan bahasa Hausa, yakni bahasa yang digunakan di Nigeria utara.
Nigeria melancarkan serangan terhadap Boko Haram pada 15 Mei, setelah Presiden Goodluck Jonathan mengumumkan keadaan darurat di timur laut negara itu.
(esn)