Seorang warga China jadi korban tewas bom Boston
A
A
A
Sindonews.com – Korban ketiga dan terakhir bom Boston telah diidentifikasi. Menurut pejabat konsulat China, korban itu adalah seorang warga negara China.
“Seorang warga negara China tewas dalam ledakan bom Boston. Sementara seorang lainnya terluka, namun dalam kondisi yang stabil,” kata Konsulat Jenderal China di New York ketika dikonfirmasi Xinhua, Selasa (16/4/2013).
Menurut Konjen China di new York, keluarga korban tewas meminta nama korban untuk tidak dipublikasikan. Para pejabat Konsulat mengatakan, mereka melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membantu keluarga korban datang ke Amerika Serikat.
Para pejabat China mengatakan, warga China yang mengalami luka-luka dalam insiden peboman itu adalah Zhou Danling, seorang mahasiswa pascasarjana di Boston University. Dia telah menjalani dua operasi sejak dirawat di Boston Medical Center dan sekarang dalam kondisi stabil.
Boston University juga menegaskan, bahwa seorang mahasiswa pascasarjana tewas dalam ledakan. Nama mahasiswa itu belum dipublikasikan. “Kami menunggu izin dari keluarga korban,” sebut pernyataan Boston University di situs mereka.
Teror mematikan yang terjadi di dekat garis finish Boston Marathon itu menewaskan 3 orang dan melukai 170 lainnya. Banyak di antara korban luka terpaksa menjalani amputasi. Korban luka akibat dua buah bom yang meledak hanya berselang 13 detik itu termasuk 9 orang anak-anak yang berada di lokasi kejadian.
Selain warga China tersebut, dua korban tewas lainnya adalah Krystle Campbell dan seorang bocah berusia 8 tahun yang tengah menunggu ayahnya di garis finish, Martin Richard.
“Seorang warga negara China tewas dalam ledakan bom Boston. Sementara seorang lainnya terluka, namun dalam kondisi yang stabil,” kata Konsulat Jenderal China di New York ketika dikonfirmasi Xinhua, Selasa (16/4/2013).
Menurut Konjen China di new York, keluarga korban tewas meminta nama korban untuk tidak dipublikasikan. Para pejabat Konsulat mengatakan, mereka melakukan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membantu keluarga korban datang ke Amerika Serikat.
Para pejabat China mengatakan, warga China yang mengalami luka-luka dalam insiden peboman itu adalah Zhou Danling, seorang mahasiswa pascasarjana di Boston University. Dia telah menjalani dua operasi sejak dirawat di Boston Medical Center dan sekarang dalam kondisi stabil.
Boston University juga menegaskan, bahwa seorang mahasiswa pascasarjana tewas dalam ledakan. Nama mahasiswa itu belum dipublikasikan. “Kami menunggu izin dari keluarga korban,” sebut pernyataan Boston University di situs mereka.
Teror mematikan yang terjadi di dekat garis finish Boston Marathon itu menewaskan 3 orang dan melukai 170 lainnya. Banyak di antara korban luka terpaksa menjalani amputasi. Korban luka akibat dua buah bom yang meledak hanya berselang 13 detik itu termasuk 9 orang anak-anak yang berada di lokasi kejadian.
Selain warga China tersebut, dua korban tewas lainnya adalah Krystle Campbell dan seorang bocah berusia 8 tahun yang tengah menunggu ayahnya di garis finish, Martin Richard.
(esn)