Perancis diminta tidak campuri urusan dalam negeri Suriah

Rabu, 17 April 2013 - 18:42 WIB
Perancis diminta tidak...
Perancis diminta tidak campuri urusan dalam negeri Suriah
A A A
Sindonews.com - Kementerian Luar Negeri Suriah mengeluarkan sebuah pernyataan yang isinya mendesak Perancis untuk berhenti mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Desakan tersebut datang, setelah Perancis mempertanyakan amnesti umum yang baru saja dikeluarkan oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad.

Seperti diketahui, kemarin Assad telah mengelurkan Surat Keputusan no. 23, yang isinya menmberikan amnesti umum bagi kejahatan yang dilakukan sebelum 16 April 2013. Berdasarkan keputusan tersebut, pemberlakukan hukuman mati akan diganti dengan hukuman kerja paksa seumur hidup.

Menanggapi keputusan Asaad, Perancis mengatakan, amnesti tersebut diberikan oleh Assad untuk membeli waktu. Kemenlu Suriah mengatakan, amnesti tersebut dikeluarkan untuk menandai berahirnya kemerdekaan Suriah dari penjajahan Perancis pada 1946 silam.

"Kami tidak akan membiarkan orang Perancis kembali ke negara kami untuk mendukung kelompok teroris bersenjata dan melakukan konspirasi untuk menumpahkan lebih banyak darah rakyat Suriah," sebut pernyataan Kemenlu Suriah.

"Perancis tidak punya hak untuk terus mengevaluasi masalah yang telah terjadi di Suriah," lanjut pernyataan tersebut. Sejak pecahnya perang di Suriah, Assad telah beberapa kali mengeluarkan amnesti bagi para pelaku kejahatan.

Amnesti terakhir ini kabarnya tidak akan diberikan bagi para penyelundup senjata dan obat-oabatan terlarang. Assad hanya akan meringankan hukuman bagi mereka yang memutuskan bergabung dengan pemberontak untuk melawan militer Suriah.

"Warga Suriah yang bergabung dengan kelompok teroris hanya akan menjalani seperempat masa hukuman mereka," sebut isi dekrit no 23. "Keputusan tersebut tidak berlaku bagi mereka yang menghindari wajib militer," lanjut isi dekrit tersebut.
(esn)
Berita Terkait
Tenda Permukiman Keluarga...
Tenda Permukiman Keluarga Terlantar yang Dikuasai Pemberontak Ditembaki Pasukan Suriah
Pasukan Suriah Serang...
Pasukan Suriah Serang Qardaha, Bentrokan Sengit di Latakia dan Tartous
Warga Suriah Menyeberangi...
Warga Suriah Menyeberangi Sungai ke Lebanon, Ribuan Mengungsi di Tengah Kekerasan di Pesisir
Gempuran Serangan Udara...
Gempuran Serangan Udara di Idlib, 21 Warga Tewas
Pemberontak Kuasai Aleppo,...
Pemberontak Kuasai Aleppo, Pasukan Bashar al-Assad Mundur
Presiden Iran Minta...
Presiden Iran Minta Negara-negara Islam Bantu Suriah Hadapi Pemberontak
Berita Terkini
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
2 jam yang lalu
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
4 jam yang lalu
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
5 jam yang lalu
Ledakan Besar Guncang...
Ledakan Besar Guncang Pelabuhan Bandar Abbas di Iran, Apakah Mossad Terlibat?
6 jam yang lalu
3 Negara yang Tak Hadiri...
3 Negara yang Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus, Mana Saja Itu?
7 jam yang lalu
Jenderal Rusia Tewas...
Jenderal Rusia Tewas dalam Ledakan Bom Mobil, Kremlin Tebar Ancaman
8 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved