FBI pimpin investigasi bom Boston
A
A
A
Sindonews.com - Federal Bureau of Investigation (FBI) akan memimpin investigasi ledakan bom yang terjadi di Boston saat perlombaan lari marathon, Senin 15 April 2013 petang.
FBI akan meneliti video serta foto dari lokasi untuk mendapatkan petunjuk siapa yang bertanggung jawab atas dua bom yang menewaskan tiga orang, dan melukai lebih dari 100 orang.
Para penyelidik berharap mendapatkan banyak video dan foto dari orang-orang di lokasi yang mendokumentasikan acara marathon. Perlombaan Boston Marathon sendiri, menurut pejabat FBI, diikuti 27.000 peserta dan sedikitnya 500.000 orang menonton setiap tahunnya.
FBI berharap dokumentasi yang diperolehnya terdiri dokumentasi sebelum atau sesudah ledakan.
"Ini adalah investigasi kriminal yang berpotensi menjadi penyelidikan teroris," kata agen FBI Richard Dedslauriers, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/4/2013).
Sejauh ini belum diketahui motif dan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan, meskipun para pejabat menduga ledakan dilakukan oleh militan Islam atau ekstrimis anti AS.
Sejauh ini, tak satupun agen FBI yang mendapati keterangan keberadaan ancaman sebelum ledakan terjadi. "Tidak ada ancaman yang diperoleh sebelumnya," kata Komisaris Polisi Kota Boston Ed Davis.
Sementara televisi lokal Boston terus menerus menayangkan peristiwa ledakan. Tayangan menunjukkan banyak korban dari peserta yang terluka.
FBI akan meneliti video serta foto dari lokasi untuk mendapatkan petunjuk siapa yang bertanggung jawab atas dua bom yang menewaskan tiga orang, dan melukai lebih dari 100 orang.
Para penyelidik berharap mendapatkan banyak video dan foto dari orang-orang di lokasi yang mendokumentasikan acara marathon. Perlombaan Boston Marathon sendiri, menurut pejabat FBI, diikuti 27.000 peserta dan sedikitnya 500.000 orang menonton setiap tahunnya.
FBI berharap dokumentasi yang diperolehnya terdiri dokumentasi sebelum atau sesudah ledakan.
"Ini adalah investigasi kriminal yang berpotensi menjadi penyelidikan teroris," kata agen FBI Richard Dedslauriers, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (16/4/2013).
Sejauh ini belum diketahui motif dan siapa yang bertanggung jawab atas ledakan, meskipun para pejabat menduga ledakan dilakukan oleh militan Islam atau ekstrimis anti AS.
Sejauh ini, tak satupun agen FBI yang mendapati keterangan keberadaan ancaman sebelum ledakan terjadi. "Tidak ada ancaman yang diperoleh sebelumnya," kata Komisaris Polisi Kota Boston Ed Davis.
Sementara televisi lokal Boston terus menerus menayangkan peristiwa ledakan. Tayangan menunjukkan banyak korban dari peserta yang terluka.
(hyk)