AS minta hasil pilpres Venezuela diaudit
A
A
A
Sindonews.com – Amerika Serikat (AS) memandang perlu dilakukan audit atas hasil Pemilihan Presiden Venezuela. Menurut AS, hal itu perlu dilakukan mengingat sangat tipisnya selisih perolehan suara dalam pilpres yang berlangsung pada akhir pekan lalu itu.
"Mengingat ketatnya hasil perolehan suara, sekitar 1 persen dari suara yang diberikan, dan setidaknya satu anggota dewan pemilu telah menyerukan 100 persen audit hasil pemilu," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan pada konferensi pers, Senin (15/4/2013).
"Ini (audit) adalah sebuah langkah bijaksana dan penting untuk memastikan, bahwa semua rakyat Venezuela memiliki keyakinan akan hasil ini," lanjut Carney. "Dalam pandangan kami, memaksakan keputusan dalam situasi ini, akan menjadi tidak konsisten,” tambahnya.
Carney mengatakan, Washington tertarik melakukan pembicaraan dengan Venezuela pada sejumlah isu. Tetapi, ia menolak menjawab secara langsung ketika ditanya, apakah pilpres kali ini membuka kesempatan baru untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.
"Sementara kedua negara memiliki perbedaan, AS telah lama menginginkan dialog dengan Venezuela untuk sejumlah hal, termasuk isu kontra narkotika, kontraterorisme, dan hubungan komersial antara kedua negara kita," kata Carney, seperti dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, Dewan Pemilu Nasional Venezuela telah mengumumkan kemenangan Nicolas Maduro yang mendulang 50,66 persen suara dalam Pemilu nasional. Sementara calon dari kubu oposisi, Henrique Capriles berhasil mendapatkan 49,7 persen suara dalam pemilu yang diikuti oleh lebih dari 18,9 juta warga Venezuela itu.
"Mengingat ketatnya hasil perolehan suara, sekitar 1 persen dari suara yang diberikan, dan setidaknya satu anggota dewan pemilu telah menyerukan 100 persen audit hasil pemilu," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney mengatakan pada konferensi pers, Senin (15/4/2013).
"Ini (audit) adalah sebuah langkah bijaksana dan penting untuk memastikan, bahwa semua rakyat Venezuela memiliki keyakinan akan hasil ini," lanjut Carney. "Dalam pandangan kami, memaksakan keputusan dalam situasi ini, akan menjadi tidak konsisten,” tambahnya.
Carney mengatakan, Washington tertarik melakukan pembicaraan dengan Venezuela pada sejumlah isu. Tetapi, ia menolak menjawab secara langsung ketika ditanya, apakah pilpres kali ini membuka kesempatan baru untuk memperbaiki hubungan antara kedua negara.
"Sementara kedua negara memiliki perbedaan, AS telah lama menginginkan dialog dengan Venezuela untuk sejumlah hal, termasuk isu kontra narkotika, kontraterorisme, dan hubungan komersial antara kedua negara kita," kata Carney, seperti dikutip dari Reuters.
Seperti diketahui, Dewan Pemilu Nasional Venezuela telah mengumumkan kemenangan Nicolas Maduro yang mendulang 50,66 persen suara dalam Pemilu nasional. Sementara calon dari kubu oposisi, Henrique Capriles berhasil mendapatkan 49,7 persen suara dalam pemilu yang diikuti oleh lebih dari 18,9 juta warga Venezuela itu.
(esn)