Ledakan bom usai sholat Jumat, 7 warga Irak tewas
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah ledakan bom yang terjadi di depan pintu gerbang masjid kaum Sunni Irak di Provinsi Diyala, Jumat (12/4/2013), menewaskan 7 orang dan melukai 25 lainnya. Demikian dilaporkan Reuters, mengutip polisi dan petugas medis.
Bom yang meledak di dekat pintu gerbang masjid memang menargetkan kaum Sunni yang baru selesai menunaikan shalat Jumat. Saksi mata menuturkan, sepatu dan potongan pakaian bertebaran di mana-mana, usai terjadinya ledakan itu.
"Kami berada di dalam masjid bersama sekitar 250 jamaah. Ketika ledakan terjadi, kami baru saja mau meninggalkan masjid. Polisi tidak melindungi masjid dan orang-orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan mobil," ujar Ahmed al-Karkhi, salah satu korban yang terluka kepada Reuters melalui telepon.
Saat ini, Pemerintah Irak tengah menghadapi ketegangan sektarian antara kaum Sunni dan Syiah. Aksi saling balas antara kaum Syiah dan Sunni pun kerap terjadi. Banyak pihak khawatir, ketegangan ini bisa berubah menjadi kekerasan sektarian, seperti yang melanda negara itu pada 2006-2007 silam.
"Alasan utama meledakan bom di masjid adalah untuk menghasut perselisihan sektarian antara Sunni dan Syiah,” kata Sheikh Asaad al-Mahsayki, anggota dewan lokal. "Kelompok-kelompok bersenjata Sunni mulai menargetkan masjid untuk menciptakan ketegangan," lanjutnya.
Bom yang meledak di dekat pintu gerbang masjid memang menargetkan kaum Sunni yang baru selesai menunaikan shalat Jumat. Saksi mata menuturkan, sepatu dan potongan pakaian bertebaran di mana-mana, usai terjadinya ledakan itu.
"Kami berada di dalam masjid bersama sekitar 250 jamaah. Ketika ledakan terjadi, kami baru saja mau meninggalkan masjid. Polisi tidak melindungi masjid dan orang-orang yang terluka dibawa ke rumah sakit dengan mobil," ujar Ahmed al-Karkhi, salah satu korban yang terluka kepada Reuters melalui telepon.
Saat ini, Pemerintah Irak tengah menghadapi ketegangan sektarian antara kaum Sunni dan Syiah. Aksi saling balas antara kaum Syiah dan Sunni pun kerap terjadi. Banyak pihak khawatir, ketegangan ini bisa berubah menjadi kekerasan sektarian, seperti yang melanda negara itu pada 2006-2007 silam.
"Alasan utama meledakan bom di masjid adalah untuk menghasut perselisihan sektarian antara Sunni dan Syiah,” kata Sheikh Asaad al-Mahsayki, anggota dewan lokal. "Kelompok-kelompok bersenjata Sunni mulai menargetkan masjid untuk menciptakan ketegangan," lanjutnya.
(esn)