Hellikopter Suriah tembakan rudal dekat perbatasan Libanon
A
A
A
Sindonews.com - Angkatan Udara (AU) Suriah melancarkan serangan terhadap pemberontak di Wadi al-Mayl, wilayah pegunungan tandus, beberapa kilometer dari Kota Arsal, di Libanon, Kamis (11/4/2013). Menurut Ahmad al-Fliti, Wakil Walikota Arsal, serangan tersebut melukai beberapa warga Suriah.
"Saya konfirmasi telah terjadi serangan tiba-tiba. Helikopter AU Suriah telah menembakan dua rudal di Wadi al-Mayl. Serangan tersebut adalah serangan ke dua dalam kurun waktu 24 jam," ungkap Fliti, seperti dilansir Libanon The Daily Star.
Fliti mengatakan, beberapa ambulans segera tiba dilokasi kejadian untuk mengevakuasi korban ke klinik dan rumah sakit terdekat. Seorang petugas Palang Merah mengabarkan, bahwa ada empat orang terluka akibat serangan udara tersebut.
Sedangkan al-Jazeera melaporkan, serangan udara tersebut menewaskan seorang wanita dan melukai lima warga Suriah. Serangan tersebut terjadi sehari setelah jet tempur Suriah membom wilayah Sarjal Ajram.
"Dulu, banyak warga Suriah yang melarikan diri lewat perbatasan ini. Kebanyakan dari mereka adalah pengungsi dan korban luka-luka yang diangkut ke Libanon. Tapi, penyelundup juga menggunakan jalur ini untuk keluar masuk Suriah," ungkap Fliti.
Belum ada pernyataan dari pemerintah ataupun militer Suriah atas serangan udara tersebut. Namun, pasca serangan pertama, Presiden Libanon, Michel Suleiman angkat bicara.
"Tidak ada target militer di wilayah tersebut dan tidak ada alasan untuk membenarkan serangan di wilayah itu," ungkap Suleiman.
"Saya konfirmasi telah terjadi serangan tiba-tiba. Helikopter AU Suriah telah menembakan dua rudal di Wadi al-Mayl. Serangan tersebut adalah serangan ke dua dalam kurun waktu 24 jam," ungkap Fliti, seperti dilansir Libanon The Daily Star.
Fliti mengatakan, beberapa ambulans segera tiba dilokasi kejadian untuk mengevakuasi korban ke klinik dan rumah sakit terdekat. Seorang petugas Palang Merah mengabarkan, bahwa ada empat orang terluka akibat serangan udara tersebut.
Sedangkan al-Jazeera melaporkan, serangan udara tersebut menewaskan seorang wanita dan melukai lima warga Suriah. Serangan tersebut terjadi sehari setelah jet tempur Suriah membom wilayah Sarjal Ajram.
"Dulu, banyak warga Suriah yang melarikan diri lewat perbatasan ini. Kebanyakan dari mereka adalah pengungsi dan korban luka-luka yang diangkut ke Libanon. Tapi, penyelundup juga menggunakan jalur ini untuk keluar masuk Suriah," ungkap Fliti.
Belum ada pernyataan dari pemerintah ataupun militer Suriah atas serangan udara tersebut. Namun, pasca serangan pertama, Presiden Libanon, Michel Suleiman angkat bicara.
"Tidak ada target militer di wilayah tersebut dan tidak ada alasan untuk membenarkan serangan di wilayah itu," ungkap Suleiman.
(esn)