Pemimpin Hamas perintahkan culik tentara Israel
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pemimpin Hamas pada Senin (8/4/2013), menyerukan kaum militan di Jalur Gaza untuk menculik tentara Israel sebagai sarana untuk mendapatkan alat tukar bagi ribuan warga Palestina yang saat ini berada di penjara Israel.
Ahmed Bahar, salah seorang Pemimpin Hamas di Gaza dan wakil ketua yang mendominasi parlemen Hamas, membuat seruan itu pada konferensi pers yang diadakan di Jalur Gaza untuk memperingati Hari Tawanan Palestina.
"Saya menyerukan kepada perlawanan Palestina, terutama al-Qassam (sayap bersenjata Hamas), untuk menculik tentara dan mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan pendudukan (Israel)," kata Bahar, seperti dikutip dari Xinhua.
Konferensi pers ini diadakan di depan rumah Ahmed Ja 'barai, Komandan al-Qassam yang dibunuh oleh Israel pada November 2012. Bahar memperingatkan, bahwa militan Palestina cepat atau lambat akan melakukan balas dendam atas kematian para tahanan Palestina. “Ribuan tahanan Palesina menderita di balik jeruji penjara Israel,” ucap Bahar.
Pada 2006, Hamas dan dua kelompok militan kecil lainnya menculik tentara Israel Gilad Shalit di Jalur Gaza. Pada 2011, Mesir memprakarsai suatu kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel, di mana Shalit dibebaskan dalam pertukaran kebebasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina di Israel.
Ahmed Bahar, salah seorang Pemimpin Hamas di Gaza dan wakil ketua yang mendominasi parlemen Hamas, membuat seruan itu pada konferensi pers yang diadakan di Jalur Gaza untuk memperingati Hari Tawanan Palestina.
"Saya menyerukan kepada perlawanan Palestina, terutama al-Qassam (sayap bersenjata Hamas), untuk menculik tentara dan mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan pendudukan (Israel)," kata Bahar, seperti dikutip dari Xinhua.
Konferensi pers ini diadakan di depan rumah Ahmed Ja 'barai, Komandan al-Qassam yang dibunuh oleh Israel pada November 2012. Bahar memperingatkan, bahwa militan Palestina cepat atau lambat akan melakukan balas dendam atas kematian para tahanan Palestina. “Ribuan tahanan Palesina menderita di balik jeruji penjara Israel,” ucap Bahar.
Pada 2006, Hamas dan dua kelompok militan kecil lainnya menculik tentara Israel Gilad Shalit di Jalur Gaza. Pada 2011, Mesir memprakarsai suatu kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel, di mana Shalit dibebaskan dalam pertukaran kebebasan lebih dari 1.000 tahanan Palestina di Israel.
(esn)