Militer Perancis pertimbangkan beli drone dari AS
A
A
A
Sindonews.com – Perancis sedang mempertimbangkan untuk membeli pesawat tak berawak (drone) pengintai buatan Amerika Serikat (AS) untuk meningkatkan kemampuan militer mereka. Demikian disampaikan seorang sumber di kementerian pertahanan kepada AFP, Jumat (5/4/2013).
Perancis mengalami kekuarangan drone pengintai dalam intervensi militer yang dilakukan baru-baru ini di Mali untuk menumpas militan Islam. Dalam invasi di wilayah utara Mali itu, AS mengerahkan sejumlah drone predator untuk mendukung misi militer Perancis.
"Surat telah dikirim ke Washington untuk mengevaluasi kelayakan pembelian drone,” kata sumber itu. Surat kabar Prancis, La Tribune juga melaporkan, bahwa Paris telah membuat permintaan resmi ke Washington untuk memperoleh drone Reaper untuk digunakan oleh pasukan Prancis.
Drone Predator dan Reaper kerap digunakan oleh militer AS dan dikenal sebagai senjata pilihan dalam operasi rahasia CIA dan perang udara terhadap militan Al-Qaeda di Pakistan dan sebagian besar wilayah Yaman.
Negara-negara Eropa termasuk Perancis sedang mengembangkan sendiri drone tempur tak berawak mereka, yang dikenal sebagai Neuron. Drone Neuron telah melakukan uji terbang perdananya pada Desember tahun lalu, namun diperkirakan belum akan beroperasi selama beberapa tahun mendatang.
Perancis mengalami kekuarangan drone pengintai dalam intervensi militer yang dilakukan baru-baru ini di Mali untuk menumpas militan Islam. Dalam invasi di wilayah utara Mali itu, AS mengerahkan sejumlah drone predator untuk mendukung misi militer Perancis.
"Surat telah dikirim ke Washington untuk mengevaluasi kelayakan pembelian drone,” kata sumber itu. Surat kabar Prancis, La Tribune juga melaporkan, bahwa Paris telah membuat permintaan resmi ke Washington untuk memperoleh drone Reaper untuk digunakan oleh pasukan Prancis.
Drone Predator dan Reaper kerap digunakan oleh militer AS dan dikenal sebagai senjata pilihan dalam operasi rahasia CIA dan perang udara terhadap militan Al-Qaeda di Pakistan dan sebagian besar wilayah Yaman.
Negara-negara Eropa termasuk Perancis sedang mengembangkan sendiri drone tempur tak berawak mereka, yang dikenal sebagai Neuron. Drone Neuron telah melakukan uji terbang perdananya pada Desember tahun lalu, namun diperkirakan belum akan beroperasi selama beberapa tahun mendatang.
(esn)