Rusia bantu pengungsi Suriah di Yordania
A
A
A
Sindonews.com – Sebuah pesawat Rusia yang mengangkut 36 ton bantuan kemanusiaan, termasuk pasokan makanan tiba di Yordania, Kamis (4/4/2013). Bantuan ini dimaksudkan untuk meringankan penderitaan pengungsi Suriah yang tinggal di dalam tenda-tenda di Yordania.
Ayman Riad, Direktur Komisi Bantuan Jordan mengatakan, bantuan tersebut akan segera dibagikan kepada para pengungsi Suriah. “Ini adalah bentuk apresiasi Rusia atas dukungannya untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh pemerintah Yordania,” kata Riad, seperti dikutip dari kantor berita Petra.
Dia menambahkan, bahwa peningkatan bantuan yang diberikan kepada pengungsi Suriah sangat diperlukan. Sebab, jumlah warga Suriah melarikan diri ke Yordania telah meningkat, seiring masih berkecamuknya perang saudara di Suriah.
Menurut angka resmi, saat ini ada sekitar 500 ribu warga Suriah yang melarikan diri ke Yordania. Selain Yordania, ratusan ribu warga Suriah lainnya juga banyak yang melarikan diri ke negara tetangga lain, seperti Lebanon dan Turki.
Hingga kini, perang saudara di Suriah masih terus menelan korban jiwa. Maret adalah bulan paling berdarah sepanjang dua tahun berlangsungnya perang saudara di Suriah. Dilaporkan, lebih dari 6.000 orang tewas selama Maret 2013 dan sepertiga dari mereka adalah warga sipil. Demikian dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Ayman Riad, Direktur Komisi Bantuan Jordan mengatakan, bantuan tersebut akan segera dibagikan kepada para pengungsi Suriah. “Ini adalah bentuk apresiasi Rusia atas dukungannya untuk mengurangi beban yang ditanggung oleh pemerintah Yordania,” kata Riad, seperti dikutip dari kantor berita Petra.
Dia menambahkan, bahwa peningkatan bantuan yang diberikan kepada pengungsi Suriah sangat diperlukan. Sebab, jumlah warga Suriah melarikan diri ke Yordania telah meningkat, seiring masih berkecamuknya perang saudara di Suriah.
Menurut angka resmi, saat ini ada sekitar 500 ribu warga Suriah yang melarikan diri ke Yordania. Selain Yordania, ratusan ribu warga Suriah lainnya juga banyak yang melarikan diri ke negara tetangga lain, seperti Lebanon dan Turki.
Hingga kini, perang saudara di Suriah masih terus menelan korban jiwa. Maret adalah bulan paling berdarah sepanjang dua tahun berlangsungnya perang saudara di Suriah. Dilaporkan, lebih dari 6.000 orang tewas selama Maret 2013 dan sepertiga dari mereka adalah warga sipil. Demikian dilaporkan oleh Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
(esn)