Kamboja melaporkan kasus flu burung ke-10 tahun ini
A
A
A
Sindonews.com – Seorang bocah berusia enam tahun yang tinggal di Barat Daya Provinsi Kampot, Kamboja, dikonfirmasi mengidap virus flu burung H5N1. Dengan tambahan satu korban ini, maka total ada 10 warga Kamboja yang mengidap virus H5N1 sepanjang 2013 ini.
Seperti dilaporkan Xinhua, Rabu (3/4/2013), dari 10 yang terinfeksi, delapan di antaranya telah meninggal dunia. Bocah enam tahun yang dilaporkan sebagai korban terbaru, saat ini berada dalam kondisi kritis.
"Anak itu dirawat di Rumah Sakit Kantha Bopha, di Kota Phnom Penh pada 31 Maret karena menderita pneumonia berat dan ia dinyatakan positif H5N1," kata Dokter Denis Laurent, Wakil Direktur Rumah Sakit Kantha Bopha kepada Xinhua.
Kali pertama teredeksi adanya virus H5N1 di Kamboja adalah pada 2004. Sejak saat itu, tercatat sudah 31 warga Kamboja yang terinfeksi virus ini. Dari jumlah itu, 27 di antaranya telah meninggal dunia.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berulang kali mengimbau agar stasiun televisi dan radio di negara itu untuk mendidik masyarakat tentang wabah virus Avian Influenza H5N1.
"Saya ingin mengimbau stasiun televisi dan radio untuk bersama-sama menyiarkan pendidikan tentang pencegahan flu burung sebanyak mungkin untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil," kata Hun Sen pada akhir bulan lalu di sebuah upacara wisuda di Phnom Penh.
"Penyiar televisi dan radio juga harus menyebarkan pesan-pesan pendidikan mereka untuk mendidik masyarakat tentang virus ini," lanjutnya. "Pejabat kesehatan sendiri tidak dapat mencegah penyebaran virus, tetapi partisipasi dari semua orang sangat penting untuk mencegah dan menghilangkan virus ini," kata Hun Sen.
Seperti dilaporkan Xinhua, Rabu (3/4/2013), dari 10 yang terinfeksi, delapan di antaranya telah meninggal dunia. Bocah enam tahun yang dilaporkan sebagai korban terbaru, saat ini berada dalam kondisi kritis.
"Anak itu dirawat di Rumah Sakit Kantha Bopha, di Kota Phnom Penh pada 31 Maret karena menderita pneumonia berat dan ia dinyatakan positif H5N1," kata Dokter Denis Laurent, Wakil Direktur Rumah Sakit Kantha Bopha kepada Xinhua.
Kali pertama teredeksi adanya virus H5N1 di Kamboja adalah pada 2004. Sejak saat itu, tercatat sudah 31 warga Kamboja yang terinfeksi virus ini. Dari jumlah itu, 27 di antaranya telah meninggal dunia.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berulang kali mengimbau agar stasiun televisi dan radio di negara itu untuk mendidik masyarakat tentang wabah virus Avian Influenza H5N1.
"Saya ingin mengimbau stasiun televisi dan radio untuk bersama-sama menyiarkan pendidikan tentang pencegahan flu burung sebanyak mungkin untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil," kata Hun Sen pada akhir bulan lalu di sebuah upacara wisuda di Phnom Penh.
"Penyiar televisi dan radio juga harus menyebarkan pesan-pesan pendidikan mereka untuk mendidik masyarakat tentang virus ini," lanjutnya. "Pejabat kesehatan sendiri tidak dapat mencegah penyebaran virus, tetapi partisipasi dari semua orang sangat penting untuk mencegah dan menghilangkan virus ini," kata Hun Sen.
(esn)