Obama: Saya akan mendengar dari dua belah pihak
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengaku, bahwa lawatannya ke Israel dan wilayah Palestina dimaksudkan untuk mendengar pandangan dari kedua belah pihak tentang apa langkah yang akan dilakukan, setelah lebih dari dua tahun pembicaraan damai Palestina dan Israel terhenti.
Pernyataan itu disampaikan Obama dalam sebuah wawancara eksklusif dengan televisi Israel, Channel 2. Ini adalah kunjungan pertama Obama ke Jerusalem dan Tepi Barat, setelah terpilih sebagai Presiden AS pada 2008 silam.
Selama kunjungan yang akan dimulai pada 20 Maret itu, Obama akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Sementara di Ramallah, Tepi Barat, Obama akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Salam Fayyad untuk mendengar perspektif mereka tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
"Tujuan perjalanan saya ini adalah untuk mendengarkan. Saya berniat untuk bertemu dengan Bibi (Netanyahu) dan saya juga berniat untuk bertemu dengan Fayyad dan Abu Mazen (Abbas) guna mendengar dari mereka apa strategi mereka, apa visi mereka, dan ke mana mereka pikir ini harus pergi?" papar Obama.
Mendapati kenyataan bahwa di Israel akan terbentuk pemerintahan koalisi baru, yang dijadwalkan akan dilantik beberapa hari sebelum kunjungan tersebut, Obama menyatakan ada kemungkinan untuk melakukan terobosan baru.
Obama menekankan, Palestina dan Israel harus mengenali kepentingan sah satu sama lain. "Untuk Abu Mazen, saya akan mengatakan, bahwa mencoba untuk pergi ke pihak lain, misalnya, PBB, dan melakukan menghindari Israel, tidak akan berhasil," kata Obama, mengacu pada upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai sebuah negara, yang telah membuat marah Israel.
"Untuk Bibi (Netanyahu), saya akan menyarankan kepadanya, bahwa ia harus memiliki minat dalam memperkuat kepemimpinan moderat di dalam Otoritas Palestina,” jelasnya.
Pernyataan itu disampaikan Obama dalam sebuah wawancara eksklusif dengan televisi Israel, Channel 2. Ini adalah kunjungan pertama Obama ke Jerusalem dan Tepi Barat, setelah terpilih sebagai Presiden AS pada 2008 silam.
Selama kunjungan yang akan dimulai pada 20 Maret itu, Obama akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Yerusalem. Sementara di Ramallah, Tepi Barat, Obama akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Perdana Menteri Salam Fayyad untuk mendengar perspektif mereka tentang bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan Israel yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
"Tujuan perjalanan saya ini adalah untuk mendengarkan. Saya berniat untuk bertemu dengan Bibi (Netanyahu) dan saya juga berniat untuk bertemu dengan Fayyad dan Abu Mazen (Abbas) guna mendengar dari mereka apa strategi mereka, apa visi mereka, dan ke mana mereka pikir ini harus pergi?" papar Obama.
Mendapati kenyataan bahwa di Israel akan terbentuk pemerintahan koalisi baru, yang dijadwalkan akan dilantik beberapa hari sebelum kunjungan tersebut, Obama menyatakan ada kemungkinan untuk melakukan terobosan baru.
Obama menekankan, Palestina dan Israel harus mengenali kepentingan sah satu sama lain. "Untuk Abu Mazen, saya akan mengatakan, bahwa mencoba untuk pergi ke pihak lain, misalnya, PBB, dan melakukan menghindari Israel, tidak akan berhasil," kata Obama, mengacu pada upaya Palestina untuk mendapatkan pengakuan PBB sebagai sebuah negara, yang telah membuat marah Israel.
"Untuk Bibi (Netanyahu), saya akan menyarankan kepadanya, bahwa ia harus memiliki minat dalam memperkuat kepemimpinan moderat di dalam Otoritas Palestina,” jelasnya.
(esn)