Belanda nyatakan kenaikan potensi serangan teroris
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Belanda telah menaikkan status ancaman teroris, dari “terbatas” menjadi “berwujud”. Demikian dinyatakan oleh Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Terorisme (NCTV), Rabu (13/3/2013), atas nama pemerintah Belanda.
"Peluang terjadinya serangan di Belanda atau melawan kepentingan Belanda di luar negeri telah meningkat," kata NCTV dalam siaran persnya, sepertinya dikutip dari Xinhua. "Dua alasan utama untuk hal ini adalah peningkatan jumlah kaum jihad yang bepergian ke Suriah dan tanda-tanda radikalisasi di kalangan anak muda di Belanda," lanjut pernyataan itu.
Empat tingkat ancaman terorisme di Belanda bervariasi, mulai dari "minimal", "terbatas", "berwujud", dan "kritis". “Level “berwujud” berarti ada kemungkinan nyata dari sebuah serangan teroris, tetapi tidak ada indikasi langsung untuk itu. Untuk pertama kalinya sejak 2008 tingkat ancaman terorisme di Belanda dinaikkan menjadi "berwujud". Sejak November 2009 levelnya hanya "terbatas",” tambah pernyataan itu.
Menurut sumber yang dekat dengan NCTV, baru-baru ini tercatat hingga seratus individu yang bertujuan jihad meninggalkan Belanda. Mereka pergi ke sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah, terutama Suriah.
"Individu yang berniat jihad ini kembali dapat kembali ke Belanda dengan kondisi yang sangat radikal, trauma, dan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kekerasan, sehingga memunculkan ancaman yang signifikan untuk negara ini," jelas pernyataan NCTV tersebut.
Kementerian Keamanan dan Keadilan Belanda, beserta Layanan Intelijen Umum dan Keamanan (AIVD) mengintensifkan kegiatannya dalam menyelidiki risiko keamanan. Mereka juga bekerja sama dengan negara-negara Barat lainnya untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.
"Peluang terjadinya serangan di Belanda atau melawan kepentingan Belanda di luar negeri telah meningkat," kata NCTV dalam siaran persnya, sepertinya dikutip dari Xinhua. "Dua alasan utama untuk hal ini adalah peningkatan jumlah kaum jihad yang bepergian ke Suriah dan tanda-tanda radikalisasi di kalangan anak muda di Belanda," lanjut pernyataan itu.
Empat tingkat ancaman terorisme di Belanda bervariasi, mulai dari "minimal", "terbatas", "berwujud", dan "kritis". “Level “berwujud” berarti ada kemungkinan nyata dari sebuah serangan teroris, tetapi tidak ada indikasi langsung untuk itu. Untuk pertama kalinya sejak 2008 tingkat ancaman terorisme di Belanda dinaikkan menjadi "berwujud". Sejak November 2009 levelnya hanya "terbatas",” tambah pernyataan itu.
Menurut sumber yang dekat dengan NCTV, baru-baru ini tercatat hingga seratus individu yang bertujuan jihad meninggalkan Belanda. Mereka pergi ke sejumlah negara di Afrika dan Timur Tengah, terutama Suriah.
"Individu yang berniat jihad ini kembali dapat kembali ke Belanda dengan kondisi yang sangat radikal, trauma, dan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kekerasan, sehingga memunculkan ancaman yang signifikan untuk negara ini," jelas pernyataan NCTV tersebut.
Kementerian Keamanan dan Keadilan Belanda, beserta Layanan Intelijen Umum dan Keamanan (AIVD) mengintensifkan kegiatannya dalam menyelidiki risiko keamanan. Mereka juga bekerja sama dengan negara-negara Barat lainnya untuk mencegah terjadinya aksi terorisme.
(esn)