Chavez disemayamkan di Akademi Militer Tentara Bolivarian
A
A
A
Sindonews.com - Jasad Presiden Venezuela Hugo Chavez disemayamkan dalam peti mati yang setengah terbuka di Akademi Militer Tentara Bolivarian Venezuela, di Ibu Kota Caracas, Venezuela. Jasad Chavez akan berada ditempat itu hingga Jumat 8 Maret, sebelum dikebumikan.
Semua orang yang berada dalam ruangan tersebut terlihat sedih, bahkan berteriak histeris melihat jazad Hugo Chavez. Tiga orang putrinya yang setia mendampinginya saat menjalani operasi pengangkatan sel kanker di Kuba, masih terus beradi di tempat itu.
Anak-anak Chavez dan satu cucu perempuanya terlihat tidak berhenti menangis di ruangan yang dijaga ketat anggota militer Venezuela.
Sebelum disemayamkan, jenazah Chavez diarak di jalan-jalan utama di Kota Caracas, dari rumah sakit militer, tempat menghabiskan hari-hari terakhir berjuang melawan keganasan penyakit kanker.
Teriknya matahari tidak menyurutkan animo puluhan ribu warga Venezuela yang ingin melihat jasad pemimpin yang mereka cintai, bahkan ada di antara mereka yang berjalan dengan menggunakan kursi roda. Jalan sepanjang dua mil pun mendadak berubah menjadi lautan merah, karena mayoritas pelayat mengenakan kaus merah.
"Dia akan selalu ada dihati kami, meskipun dia telah tiada," ungkap seorang pedagang sayur Venezuela. Sebelum diarak, sebuah upacara keagaman Katolik digelar di Rumah Sakit Militer Venezuela. Dalam upacara tersebut, marching band memainkan lagu kebangsaan yang melantunkan Ali Primera, lagu tersebut adalah lagu terakhir yang dinyayikan oleh Chavez.
Setelah upacara, Jenazah Chavez yang diletakkan dalam sebuah peti mati berlapis kaca yang ditutupi bendera Venezuela dan diletakan di sebuah atap mobil yang dihiasi sejumlah bunga. Sejumlah petinggi Venezuela dan beberapa presiden mengiringi jenazah Chavez.
Para tokoh itu antara lain,Nicolas Maduro (Wakil Presiden Venezuela), rekannya Cilia Flores (Jaksa Agung Nasional), Rafael Ramirez (Menteri Pertambangan dan Perminyakan Venezuela), Tarek El Aissami (Gubernur negara bagian Aragua), serta Evo Morales (Presiden Bolivia),Cristina Fernandez de Kirchner (Presiden Argentina) dan Jose Mujica (Presiden Uruguay).
Hingga kini tidak jelas di mana Chavez akan dimakamkan. Tapi, sejumlah sekutu Chavez mengatakan, dia harus dimakamkan di sebuah makam yang dibangun Chavez untuk pahlawan kemerdekaan Venezuela,Simon Bolivar.
Sebelum meninggal, Chavez telah memerintahkan untuk membuat sebuah bangunan di pusat Ibu Kota Caracas guna mengenang kematian Bolivar, sosok yang menginspirasinya dan kini pengerjaan makam tersebut sudah hampir selesai.
Diperkirakan, lebih dari 10 pemimpin di dunia telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam prosesi pemakaman Chavez.
Semua orang yang berada dalam ruangan tersebut terlihat sedih, bahkan berteriak histeris melihat jazad Hugo Chavez. Tiga orang putrinya yang setia mendampinginya saat menjalani operasi pengangkatan sel kanker di Kuba, masih terus beradi di tempat itu.
Anak-anak Chavez dan satu cucu perempuanya terlihat tidak berhenti menangis di ruangan yang dijaga ketat anggota militer Venezuela.
Sebelum disemayamkan, jenazah Chavez diarak di jalan-jalan utama di Kota Caracas, dari rumah sakit militer, tempat menghabiskan hari-hari terakhir berjuang melawan keganasan penyakit kanker.
Teriknya matahari tidak menyurutkan animo puluhan ribu warga Venezuela yang ingin melihat jasad pemimpin yang mereka cintai, bahkan ada di antara mereka yang berjalan dengan menggunakan kursi roda. Jalan sepanjang dua mil pun mendadak berubah menjadi lautan merah, karena mayoritas pelayat mengenakan kaus merah.
"Dia akan selalu ada dihati kami, meskipun dia telah tiada," ungkap seorang pedagang sayur Venezuela. Sebelum diarak, sebuah upacara keagaman Katolik digelar di Rumah Sakit Militer Venezuela. Dalam upacara tersebut, marching band memainkan lagu kebangsaan yang melantunkan Ali Primera, lagu tersebut adalah lagu terakhir yang dinyayikan oleh Chavez.
Setelah upacara, Jenazah Chavez yang diletakkan dalam sebuah peti mati berlapis kaca yang ditutupi bendera Venezuela dan diletakan di sebuah atap mobil yang dihiasi sejumlah bunga. Sejumlah petinggi Venezuela dan beberapa presiden mengiringi jenazah Chavez.
Para tokoh itu antara lain,Nicolas Maduro (Wakil Presiden Venezuela), rekannya Cilia Flores (Jaksa Agung Nasional), Rafael Ramirez (Menteri Pertambangan dan Perminyakan Venezuela), Tarek El Aissami (Gubernur negara bagian Aragua), serta Evo Morales (Presiden Bolivia),Cristina Fernandez de Kirchner (Presiden Argentina) dan Jose Mujica (Presiden Uruguay).
Hingga kini tidak jelas di mana Chavez akan dimakamkan. Tapi, sejumlah sekutu Chavez mengatakan, dia harus dimakamkan di sebuah makam yang dibangun Chavez untuk pahlawan kemerdekaan Venezuela,Simon Bolivar.
Sebelum meninggal, Chavez telah memerintahkan untuk membuat sebuah bangunan di pusat Ibu Kota Caracas guna mengenang kematian Bolivar, sosok yang menginspirasinya dan kini pengerjaan makam tersebut sudah hampir selesai.
Diperkirakan, lebih dari 10 pemimpin di dunia telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam prosesi pemakaman Chavez.
(esn)