Usai kematian Chavez, Venezuela usir dua diplomat AS

Rabu, 06 Maret 2013 - 15:07 WIB
Usai kematian Chavez, Venezuela usir dua diplomat AS
Usai kematian Chavez, Venezuela usir dua diplomat AS
A A A
Sindonews.com - Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Menteri Luar Negeri Venezuela, Elias Jaua mengusir atase pertahanan Amerika Serikat (AS) dari Venezuela. Kabar tersebut tersiar di saat Venezuela tengah berkabung atas kematian Presiden Hugo Chavez, Selasa (5/3/2013).

Maduro menuduh seorang atase Angkatan Udara AS telah memata-matai militer Venezuela. Maduro mengatakan, Pemerintah Venezuela berencana mengusir seorang atase militer dari Kedutaan Besar AS di Venezuela, karena telah menggelar sebuah pertemuan dengan para perwira militer untuk mengacaukan situasi internal Venezuela.

Dia pun menuduh AS melakukan konspirasi untuk menciptakan ketidakstabilan di Venezuela. "Pejabat tersebut punya waktu 24 jam untuk meninggalkan Venezuela," ungkap Maduro seperti dilansir CBSnews.

Pihak Departemen Luar Negeri AS sangat menyayangkan tuduhan tersebut. "Kami menyadari tudingan yang dilontarkan oleh Wakil Presiden Venezuela dalam sebuah tayangan TV yang dikelola Pemerintah Venezuela. Kami mengkonfirmasi saat ini, atase Angkatan Udara AS, Kolonel David Delmonico, sedang dalam perjalanan kembali ke AS," ungkap seorang pejabat Deplu AS.

Sementara itu, Departemen Pertahanan AS menolak tudingan bawa AS terlibat dalam berbagai jenis konspirasi yang bertujuan menciptakan instabilitas dalam pemerintahan Venezuela. "Kami benar-benar menolak tuduhan yang dilontarkan secara spesifik terhadap Atase Udara David Delmonaco dan Asisten Atase Devlin Kostal," ungkap seorang pejabat Pentagon

Seperti diketahui, selama dua tahun Chavez menderita kanker, pemerintah Venezuela tidak pernah merinci jenis kanker yang diderita Chavez. Namun, sejumlah ahli menduga Chavez menderita sarkoma jaringan lunak.

Guna memastikan bahwa kanker yang diderita Chavez, sebuah komisi ilmiah akan menyelidiki kemungkinan bahwa penyakit yang diderita Chavez disebabkan oleh serangan musuh. Sementara itu, Carlos Castro, Direktur Ilmiah dari Colombian League Against Cancer sebelumnya mengatakan, sejumlah terapi yang diterima Chavez berfungsi untuk memperpanjang hidupnya dan meringankan penderitaannya.

Castro mengatakan, Chavez akan mengalami komplikasi pada sistem pernafasanya, jika terus menerus menjalani terapi kemoterapi. "Tidak mengejutkan jika Chavez mengalami beberapa infeksi dan infeksi itu muncul kembali. Hal itu disebabkan karena tim medis kepresidenan terus memberikan kemoterapi yang lebih kuat,” jelasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0024 seconds (0.1#10.140)
pixels