Obama: Kematian Chavez buka babak baru sejarah Venezuela

Rabu, 06 Maret 2013 - 14:59 WIB
Obama: Kematian Chavez...
Obama: Kematian Chavez buka babak baru sejarah Venezuela
A A A
Sindonews.com - Kematian Hugo Chavez, presiden yang telah memerintah Venezuela selama 14 tahun ini menyisakan duka bagi rakyat Venezuela. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ikut bersimpati. Dalam sebuah pernyataan Obama mengatakan, kematian Chavez membuat rakyat Venezuela masuk kedalam sebuah babak baru dalam sejarah pemerintahan negara itu.

"Di masa yang sulit setelah kematian Chavez, AS menegaskan dukungannya kepada rakyat Venezuela dan berkomitmen untuk mengembangkan sebuah hubungan yang konstruktif dengan Pemerintah Venezuela," ungkap Obama dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pihak Gedung Putih, seperti dilansir CBS News, Rabu (6/3/2013).

"Saat Venezuela mulai menjajaki babak baru dalam sejarahnya, AS tetap berkomitmen dengan kebijakan mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi, aturan hukum, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia di Venezuela," imbuh pernyataan yang disampaikan Obama.

Seperti diketahui, selama belasan tahun memimpin Venezuela, Chavez secara terbuka menentang hegemoni AS. Di tahun 2010, pemerintah Venezuela memutuskan untuk menasionalisasi sejumlah perusahaan minyak AS di Venezuela.

Sejumlah pejabat AS juga merasa putus asa sengan perilaku pengganti Chavez, yang tak lain adalah Wakil Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Tepat di hari kematian Chavez, Maduro mengusir dua atase pertahanan AS, karena dianggap telah memata-matai militer Venezuela.

Kabar kematian Chavez menyisakan duka bagi rakyat dan pemerintah Venezuela. Wapres Maduro yang beberapa kali terbang ke Kuba untuk menjenguk Chavez usai menjalani operasi pengangkatan sel kanker pun sempat menitikan air mata saat mengabarkan kematian Chavez.

Kemarin, Chavez meninggal dunia pada pukul 4.25 sore. Setelah hampir tiga bulan menjalani pemulihan pasca operasi, infeksi pernapasan yang diderita Chavez semakin memburuk. Maduro mengatakan, kematian ini adalah sebuah momen kepedihan mendalam.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7778 seconds (0.1#10.140)