Uskup palsu coba menyusup ke Vatikan
A
A
A
Sindonews.com – Seorang pria yang mengenakan jubah gerejawi palsu, dikawal keluar dari pertemuan kardinal Katolik oleh Garda Swiss, Senin 4 Maret. Ia diseret keluar ruangan, setelah sebelumnya mencoba untuk menyelinap ke pertemuan tertututp para Kardinal di Vatikan.
Pria yang bernama Ralph Napierski, memperkenalkan diri kepada wartawan sebagai "Basilius" dan mengaku kalau ia adalah anggota dari Gereja Ortodoks Italia, gereja yang tidak ada di Italia. Sebelum ditangkap oleh petugas, ia sempat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di luar ruang pertemuan.
Seperti dikutip dari ABC News, Napierski mengenakan syal ungu di pinggang yang mirip dengan ikat pinggang yang dikenakan oleh uskup Katolik senior. Ia berjabat tangan dan mengobrol dengan imam dan para cardinal yang tiba di pertemuan tersebut.
Penjaga keamanan mengatakan, mereka menyadari bahwa Napierski adalah seorang penipu, karena selempang ungu nya terlalu pendek dan ia mengenakan topi fedora hitam. Dalam blog nya, Napierski mengkalim bahwa ia adalah pendiri urutan Dei Corpus Katolik.
Sementara itu, sejak Senin (4/3/2013), Para kardinal Vatikan mulai menggelar persiapan menjelang konklaf untuk memilih paus baru. Pertemuan para kardinal yang dikenal sebagai Kongregasi Kardinal ini untuk menentukan tanggal konklaf. Mereka juga membantu identifikasi para kandidat pemimpin 1,2 miliar umat Katolik.
Selanjutnya, mereka secara diam-diam akan mulai menimbang siapa yang layak jadi kandidat paus baru. Pada pertemuan menjelang konklaf pertama kemarin, rapat dipimpin oleh Dekan Kolese Kardinal, Kardinal Angelo Sodano.
Pria yang bernama Ralph Napierski, memperkenalkan diri kepada wartawan sebagai "Basilius" dan mengaku kalau ia adalah anggota dari Gereja Ortodoks Italia, gereja yang tidak ada di Italia. Sebelum ditangkap oleh petugas, ia sempat berbincang-bincang dengan sejumlah wartawan di luar ruang pertemuan.
Seperti dikutip dari ABC News, Napierski mengenakan syal ungu di pinggang yang mirip dengan ikat pinggang yang dikenakan oleh uskup Katolik senior. Ia berjabat tangan dan mengobrol dengan imam dan para cardinal yang tiba di pertemuan tersebut.
Penjaga keamanan mengatakan, mereka menyadari bahwa Napierski adalah seorang penipu, karena selempang ungu nya terlalu pendek dan ia mengenakan topi fedora hitam. Dalam blog nya, Napierski mengkalim bahwa ia adalah pendiri urutan Dei Corpus Katolik.
Sementara itu, sejak Senin (4/3/2013), Para kardinal Vatikan mulai menggelar persiapan menjelang konklaf untuk memilih paus baru. Pertemuan para kardinal yang dikenal sebagai Kongregasi Kardinal ini untuk menentukan tanggal konklaf. Mereka juga membantu identifikasi para kandidat pemimpin 1,2 miliar umat Katolik.
Selanjutnya, mereka secara diam-diam akan mulai menimbang siapa yang layak jadi kandidat paus baru. Pada pertemuan menjelang konklaf pertama kemarin, rapat dipimpin oleh Dekan Kolese Kardinal, Kardinal Angelo Sodano.
(esn)