Dokter larang mantan PM Bulgaria nonton TV
A
A
A
Sindonews.com - Gara-gara tekanan darah naik, dokter melarang mantan Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borisov menonton TV selama 24 jam ke depan. Larangan tersebut dikeluarkan untuk mencegah agar Borisov yang resmi mengundurkan diri sepekan yang lalu itu tidak memikirkan banyak hal.
Borisov tiba di rumah sakit pada Senin 25 Februari sore. Setelah diperiksa, tekanan darahnya sangat tinggi, mencapai 190/110. Dokter lantas memberikan sejumlah obat untuk menurunkan tekanan darah Borisov dan menyarankan dia untuk dirawat selama beberapa waktu di rumah sakit. Langkah tersebut dilakukan agar kondisi kesehatanya terus terpantau.
Selama menjalani perawatan, mantan PM yang baru empat hari mengundurkan diri dari jabatanya ini tidak diperbolehkan untuk menonton TV dan menahan diri untuk berolah raga. Sebab, Borisov diketahui sangat menyukai olah raga sepak bola.
Dokter mengatakan, kondisi Borisov kini telah stabil. Tapi, dia tetap butuh banyak istirahat untuk pemulihan. "Dia boleh dikunjungi. Tapi, itu tergantung pada Borisov, apakah mau memberikan izin kunjungan atau tidak," ungkap dokter yang menangani Borisov.
Kabar sakitnya Borisov diketahui setelah dirinya absen dalam rapat darurat Dewan Konsultatif Keamanan Nasional (KSNS) Bulgaria.
Borisov mengundurkan di tengah maraknya aksi protes yang diwarnai kekerasan, terkait mahalnya tarif listrik dan berbagai kebijakan pengetatan anggaran. Kebijakan penghematan anggaran publik yang dilakukan oleh Bulgaria juga dilakukan di banyak negara di Uni Eropa pasca krisis utang pada akhir 2009.
Borisov tiba di rumah sakit pada Senin 25 Februari sore. Setelah diperiksa, tekanan darahnya sangat tinggi, mencapai 190/110. Dokter lantas memberikan sejumlah obat untuk menurunkan tekanan darah Borisov dan menyarankan dia untuk dirawat selama beberapa waktu di rumah sakit. Langkah tersebut dilakukan agar kondisi kesehatanya terus terpantau.
Selama menjalani perawatan, mantan PM yang baru empat hari mengundurkan diri dari jabatanya ini tidak diperbolehkan untuk menonton TV dan menahan diri untuk berolah raga. Sebab, Borisov diketahui sangat menyukai olah raga sepak bola.
Dokter mengatakan, kondisi Borisov kini telah stabil. Tapi, dia tetap butuh banyak istirahat untuk pemulihan. "Dia boleh dikunjungi. Tapi, itu tergantung pada Borisov, apakah mau memberikan izin kunjungan atau tidak," ungkap dokter yang menangani Borisov.
Kabar sakitnya Borisov diketahui setelah dirinya absen dalam rapat darurat Dewan Konsultatif Keamanan Nasional (KSNS) Bulgaria.
Borisov mengundurkan di tengah maraknya aksi protes yang diwarnai kekerasan, terkait mahalnya tarif listrik dan berbagai kebijakan pengetatan anggaran. Kebijakan penghematan anggaran publik yang dilakukan oleh Bulgaria juga dilakukan di banyak negara di Uni Eropa pasca krisis utang pada akhir 2009.
(esn)