Puluhan ribu rakyat AS desak Obama perangi pemanasan global
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan ribu rakyat Amerika Serikat (AS) berkumpul di pelataran Monumen Washington untuk menekan pemerintahan Barack Obama guna mengambil langkah-langkah konkret untuk memerangi pemanasan global. Unjuk rasa kali ini digelar organisir oleh kelompok lingkungan dari tingkat lokal dan nasional.
Para pengunjuk rasa menyerukan Obama untuk menolak penandatanganan pipa minyak Keystone XL yang akan menyalurkan minyak dari Kanada menuju Texas. Proyek pembangunan pipa tersebut bernilai USD7 miliar.
Selain itu, mereka juga meminta Obama untuk memerintahkan Environmental Protection Agency (EPA) untuk menetapkan standar karbon bagi pembangkit listrik. Para pengunjuk rasa mengusung sejumlah spanduk bernada protes, seprti "Iklim apa yang akan anda wariskan,".
"Saya berharap banyak perubahan bagi anak-anak kami dan kami menyadari betapa pentingnya untuk mengambil sebuah langkah konkrit yang lebih nyata. Sebuah langkah untuk menyelamatkan dunia, karena semuanya milik bersama dan tidak adil jika kita melakukan kerusakan," ungkap Nolan Gould, seorang artis remaja AS.
Sementara itu, penyelenggara protes, Van Jones di hadapan para pengunjuk rasa mengatakan, “Presiden Obama, jika Anda tidak bertindak saat ini juga, semua kebaikan yang telah Anda lakukan akan tersapu oleh banjir, kebakaran,dan badai," ungkapnya.
Bill McKibben, seorang aktivis lingkungan mengatakan, unjuk rasa terhadap iklim kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah AS. Sedikitnya terdapat 28 bus yang datang dari beberapa negara bagian. Bahkan, kaum selebriti pun ikut menandatangani petisi mendukung para demonstran. Di antaranya Alec Baldwin, Susan Sarandon, Morgan Freeman, Robert Kennedy Jr dan Yoko Ono.
"Kami ingin menentang Obama untuk menjadi aktor utama guna menentang perusahaan minyak terbesar," ungkap Evangeline Lilly, seorang aktris di AS. "Unjuk rasa ini tentang realisasi janji Obama dalam pidato pelantikannya," imbuh Liily.
Unjuk rasa tersebut diselenggarakan setelah AS dilanda badai Sandy dan peningkatan suhu yang disertai kekeringan panjang. Obama semakin terdesak oleh tuntutan rakyat, sebab AS kini berada pada posisi dua teratas penghasil emisi karbon di dunia, setelah China.
Sebelumnya, Obama sempat mengangkat masalah perubahan iklim dalam pidato pelantikannya, Januari lalu. "Saya bersumpah akan melakukan tindakan langsung demi masa depan anak-anak kita dan masa depan AS, jika Kongres gagal memerangi perubahan iklim," ungkap Obama.
Para pengunjuk rasa menyerukan Obama untuk menolak penandatanganan pipa minyak Keystone XL yang akan menyalurkan minyak dari Kanada menuju Texas. Proyek pembangunan pipa tersebut bernilai USD7 miliar.
Selain itu, mereka juga meminta Obama untuk memerintahkan Environmental Protection Agency (EPA) untuk menetapkan standar karbon bagi pembangkit listrik. Para pengunjuk rasa mengusung sejumlah spanduk bernada protes, seprti "Iklim apa yang akan anda wariskan,".
"Saya berharap banyak perubahan bagi anak-anak kami dan kami menyadari betapa pentingnya untuk mengambil sebuah langkah konkrit yang lebih nyata. Sebuah langkah untuk menyelamatkan dunia, karena semuanya milik bersama dan tidak adil jika kita melakukan kerusakan," ungkap Nolan Gould, seorang artis remaja AS.
Sementara itu, penyelenggara protes, Van Jones di hadapan para pengunjuk rasa mengatakan, “Presiden Obama, jika Anda tidak bertindak saat ini juga, semua kebaikan yang telah Anda lakukan akan tersapu oleh banjir, kebakaran,dan badai," ungkapnya.
Bill McKibben, seorang aktivis lingkungan mengatakan, unjuk rasa terhadap iklim kali ini merupakan yang terbesar dalam sejarah AS. Sedikitnya terdapat 28 bus yang datang dari beberapa negara bagian. Bahkan, kaum selebriti pun ikut menandatangani petisi mendukung para demonstran. Di antaranya Alec Baldwin, Susan Sarandon, Morgan Freeman, Robert Kennedy Jr dan Yoko Ono.
"Kami ingin menentang Obama untuk menjadi aktor utama guna menentang perusahaan minyak terbesar," ungkap Evangeline Lilly, seorang aktris di AS. "Unjuk rasa ini tentang realisasi janji Obama dalam pidato pelantikannya," imbuh Liily.
Unjuk rasa tersebut diselenggarakan setelah AS dilanda badai Sandy dan peningkatan suhu yang disertai kekeringan panjang. Obama semakin terdesak oleh tuntutan rakyat, sebab AS kini berada pada posisi dua teratas penghasil emisi karbon di dunia, setelah China.
Sebelumnya, Obama sempat mengangkat masalah perubahan iklim dalam pidato pelantikannya, Januari lalu. "Saya bersumpah akan melakukan tindakan langsung demi masa depan anak-anak kita dan masa depan AS, jika Kongres gagal memerangi perubahan iklim," ungkap Obama.
(esn)