Ledakan bom tewaskan dua relawan di Pattani

Minggu, 17 Februari 2013 - 20:46 WIB
Ledakan bom tewaskan...
Ledakan bom tewaskan dua relawan di Pattani
A A A
Sindonews.com - Dua orang relawan pasukan pertahanan Thailand tewas, setelah sebuah bom meledak di Provinsi Pattani, wilayah selatan Thailand, Minggu (17/2/2013) pagi waktu setempat. Polisi Thailand menuding serangan tersebut dilancarkan oleh kelompok separatis Muslim Thailand yang tiga hari lalu gagal melancarkan serangan ke pangkalan Angkatan Laut (AL) Thailand.

"Sebuah bom yang disembunyikan di dalam sebuah keranjang buah di dekat menara jam Pattani meledak. Ledakan tersebut menewaskan dua orang relawan pasukan pertahanan dan melukai 11 orang polisi. Satu di antara mereka mengalami cidera serius," ungkap seorang perwira polisi Pattani, seperti dilansir Reuters.

Perwira tersebut menuturkan, para pemberontak berusaha meledakan sembilan bom di sembilan tempat berbeda di Pattani. Namun, hanya delapan bom yang berhasil dijinakan oleh petugas kepolisian.

"Penduduk setempat mengatakan, gerilyawan pria muslim berniat meledakan bom sambil menyamar dengan menggunakan pakaian wanita muslim, kemudian meninggalkan beberapa bom di beberapa tampat," tutur perwira tersebut.

Sebelumnya, sebanyak 60 orang gerilyawan bersenjata melepaskan tembakan ke pangkalan AL Thailand di Distrik Bacho, Provinsi Narathiwat, Rabu (13/2/2013) dini hari. Juru bicara militer Thailand mengatakan, sedikitnya 17 gerilyawan tewas dalam serangan tersebut.

Letjen Paradorn Pattanathabutr, Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional Thailand mengatakan, serangan itu merupakan salah satu yang paling ambisius yang dilancarkan oleh gerilyawan Thailand selatan dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak Januari 2004, lebih dari 5 ribu orang tewas dan 9 ribu orang terluka dalam lebih dari 11 ribu insiden penyerangan yang terjadi di tiga provinsi di Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia. Tiga provinsi itu adalah Yala, Pattani, Narathiwat, dan empat Distrik di Provinsi Songkhla.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6701 seconds (0.1#10.140)