Israel konfirmasi identitas Tahanan X

Jum'at, 15 Februari 2013 - 16:21 WIB
Israel konfirmasi identitas Tahanan X
Israel konfirmasi identitas Tahanan X
A A A
Sindonews.com - Setelah sempat ditutup-tutupi sejak 2010, pemerintah Israel kemarin akhirnya mengonfirmasi pernah memenjarakan seseorang, yang dikenal dengan nama “Tahanan X (PrisonerX)”,di sel isolasi dengan alasan keamanan.

Pria yang diidentifikasi media Australia sebagai Ben Zygier itu telah meninggal di penjara dekat Tel Aviv pada 2010. Namun, Israel menutupi kejadian ini dari perhatian media.

“Untuk alasan keamanan, pria itu diamankan di bawah identitas palsu meskipun keluarganya telah dihubungi tentang penangkapannya,” terang Kementerian Pertahanan Israel, seperti dikutip Reuters.

Terkuaknya cerita lama ini terjadi setelah media Australia, Australian Broadcasting Corporation (ABC), melaporkan bahwa narapidana ini adalah warga negara Australia keturunan Australia-Israel dan mata-mata badan intelijen Israel, Mossad.

Meski penyebab kematiannya tidak diketahui dengan pasti, penyelidikan yudisial menyatakan pria itu tewas akibat bunuh diri. Namun, Kementerian Pertahanan Israel tidak mengungkapkan identitas jelas dan dakwaan yang dituduhkan terhadap dirinya.

“Setelah penyelidikan yang panjang, yang dilakukan enam minggu lalu, menyatakan ini adalah bunuh diri,” terang kementerian, seperti dikutip AFP. “Narapidana ini dipenjara di bawah surat perintah yang dikeluarkan oleh pengadilan.”

Namun, perincian lain dari kasus ini tetap tertutup rapat. Menurut laporan surat kabar Haaretz, media Israel tidak melaporkan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu pada Selasa (12/2) menyerukan pertemuan darurat dengan pimpinan media massa untuk meminta menahan publikasi informasi terkait insiden yang sangat memalukan untuk badan pemerintah tertentu itu.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr awalnya mengatakan hanya menyadari penahanan pria itu setelah kematiannya. Namun kemarin, dia mengakui pemerintah mengetahui penahanannya pada saat itu.

Di hadapan komite parlemen, dia mengatakan bahwa informasi ini dikumpulkan melalui saluran intelijen. “Mereka memberikan nama warga negara, dalam kaitannya dengan pelanggaran serius di bawah undang-undang keamanan nasional Israel,” ujar dia.

Carr menjelaskan pemerintah tidak menerima permintaan dukungan konsuler terhadap pria ini. Pihaknya juga akan menentukan langkah Canberra berikutnya setelah menerima laporan lengkap dari departemennya dalam kasus ini.

“Dengan adanya laporan lengkap, saya akan menentukan representasi apa yang paling berguna kepada pemerintah Israel,” ungkapnya.

Meski Israel tidak mengungkapkan tuduhan yang dikenakan terhadap pria itu, surat kabar The Australian menunjukkan bahwa dia ditahan karena pengkhianatan. “Mengapa dia ditahan? Itu karena ada kecurigaan pengkhianatan terhadap Israel,” ujar koran itu seperti dikutip terang Radio Angkatan Darat Israel.

Cerita mengenai tahanan misterius itu pertama muncul pada Juni 2010, ketika situs berita Israel Ynet melaporkan tentang seorang tahanan yang identitasnya dirahasiakan.

Bahkan, kejahatannya pun tidak diketahui sipir penjara. Kemudian, cerita ini pun dengan cepat langsung ditutup rapat dari media. Namun seiring waktu, tepatnya pada Selasa (12/2), cerita lama ini kembali didengar melalui siaran publik di Australia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7352 seconds (0.1#10.140)
pixels