Oposisi temui wakil Presiden

Rabu, 06 Februari 2013 - 21:01 WIB
Oposisi temui wakil Presiden
Oposisi temui wakil Presiden
A A A
Sindonews.com - Dialog antara oposisi dan Pemerintah Suriah kembali digelar. Dialog terbuka antara kepala oposisi Suriah dan rezim Presiden Bashar al-Assad ini diharapkan dapat segera mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung selama 22 bulan.

Ketua Koalisi Oposisi Suriah, Ahmed Moaz al-Khatib, mengatakan ke televisi Arab, Al-Jazeera, saat ini "bola panas" berada di rezim. ”Mereka akan mengatakan ya atau tidak,” paparnya.

Apa yang dilakukan Khatib merupakan tindak lanjut pernyataannya pekan lalu, bahwa oposisi siap berdialog dengan rezim Damaskus, termasuk membahas pembebasan 160.000 orang tahanan. Seperti dikutip Al-Arabiya, Khatib menegaskan siap bertemu Wakil Presiden Suriah Faruq al-Sharaa.

”Sejak awal krisis, Sharaa telah melihat jika kondisi ini tidak mengarah pada arah yang benar. Jika rezim Assad menerima ide itu, saya akan meminta pemerintah mendelegasikan Faruq al-Sharaa agar kami bisa berdiskusi,” ujar Khatib.

Namun, langkah Khatib ini tidak selalu berjalan mulus. Akibat tawaran dialognya ini, beberapa tokoh oposisi langsung mengecapnya sebagai pengkhianat. Dia tentu menolak tuduhan itu dan menegaskan banyak warga Suriah yang telah sekarat, dan dia tidak akan membiarkan itu terus terjadi.

Di masa lalu, kelompok oposisi, termasuk Koalisi Nasional, telah menuntut Assad mundur sebelum pembicaraan perdamaian dimulai. ”Doktor Bashar, negara ini berada dalam bahaya besar. Ayo keluar dari gelembung Anda, hanya untuk sesaat. Lihatlah ke dalam mata anak-anak Anda dan Anda akan memulihkan beberapa sifat kemanusiaan Anda,” ujar Khatib, seperti dikutip AFP.

”Kami bisa saling membantu untuk kepentingan rakyat. Rezim perlu mengambil posisi yang jelas. Kami akan memperpanjang tangan kami untuk kepentingan rakyat dan meminta rezim turun dengan damai.”

Di lain pihak, Pemerintah Suriah terus menekan persiapan konferensi dialog nasional dan referendum piagam nasional. Kendati demikian, Presiden Assad menegaskan tidak akan ada dialog dengan orangorang yang disebutnya sebagai boneka Barat.

Bulan lalu Assad sempat mengumumkan siap berdialog dengan oposisi. Namun, dia mengesampingkan pertemuan dengan Koalisi Nasional yang dipimpin Khatib, yang mendukung pemberontak bersenjata untuk menggulingkan rezim.

Terkait dialog ini,Amerika Serikat (AS) menegaskan kembali dukungan.Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, menyatakan, jika rezim Suriah tertarik pada perdamaian, mereka harus duduk dan bicara dengan Koalisi Oposisi Suriah.

AS juga memberikan dukungan penuh kepada Al-Khatib. Sementara itu, Serangan Israel terhadap Suriah terus menuai kecaman. Kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Saeed Jalili, mengatakan Israel akan menyesali agresi terbaru yang mereka lakukan terhadap Suriah.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3439 seconds (0.1#10.140)