Abu Sihanouk dilarung ke sungai Mekong

Sindonews.com - Upacara kremasi mantan raja Kamboja Norodom Sihanouk berakhir pada Selasa (5/2/2013). Satu hari sebelumnya, jenazah Sihanouk dikremasi di Ibu Kota Kamboja, Phnom Penh, setelah sebelumnya selama 3 bulan disemayamkan di Istana Kerajaan.

Jenazah Sihanouk yang telah selesai dikremasi, dilarung ke Sungai Mekong. Ribuan warga Kamboja berdiri di sepanjang sisi Sungai Mekong, sebagai bentuk penghormatan pada mantan raja mereka. Beberapa karung putih yang berisi abu Sihanouk, termasuk tumpukan kayu, diangkut dengan menggunakan tongkang yang dihias.

Dalam sebuah upacara yang disiarkan televisi sebelumnya, pelayat yang dipimpin oleh janda Sihanouk, Monique dan anaknya, Raja Norodom Sihamoni, memilih beberapa tulang Sihanouk untuk disimpan dalam sebuah guci di istana kerajaan.

Tulang yang dicuci dengan air kelapa dan air dari gunung suci, akan dibawa ke istana pada hari Kamis 7 Februari dari krematorium tempat Sihanouk dikremasi. "Guci yang berisi sisa-sisa tulang Raja akan disimpan dalam stupa Bopha Kantha," kata seorang pejabat Kamboja yang tak disebutkan namanya.

Para pemimpin asing dan pejabat dari 16 negara turut menghadiri upacara. Di antaranya adalah Jia Qinglin (Ketua Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China), Perdana Menteri Perancis Jean-Marc Ayrault, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung, Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Laos Thongsing Thammavong, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay C., dan Pangeran Jepang Akishino.

Sihanouk yang memerintah selama hampir 60 tahun, secara suka rela melepaskan takhtanya pada 2004. Ia digantikan oleh puteranya, Raja Norodom Sihamoni. Sihanouk wafat pada 15 Oktober tahun lalu di China, setelah sebelumnya menderita kanker, diabetes, dan hipertensi.