Biden: AS siap untuk berbicara dengan Iran
A
A
A
Sindonews.com - Amerika Serikat (AS) siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran, ketika pemimpin Iran serius untuk melakukan dialog. Demikian disampaikan oleh Wakil Presiden AS, Joe Biden, Sabtu (2/2/2013).
Berbicara di Munich Security Conference, Jerman, Biden mengatakan bahwa pihaknya siap bertemu dengan perwakilan Iran. "Kami telah menyatakan dengan jelas, bahwa kami siap untuk bertemu secara bilateral dengan pemimpin Iran," kata Biden.
Ia menambahkan, bahwa AS tidak hanya berlatih mempersiapkan diri untuk melakukan dialog, namun benar-benar siap untuk melakukan pembicaraan bilateral.
Wakil Presiden AS itu tiba di Jerman pada Jumat 1 Februari untuk menghadiri konferensi yang juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia. Dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung, Biden mendesak Iran untuk kembali ke meja perundingan. Ia memperingatkan, bahwa jendela waktu untuk "diplomasi sukses" akan tetap terbuka, namun bukan berrarti tanpa batas.
Selama bertahun-tahun Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi berat kepada Iran karena penolakan negara itu untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium. Sementara Iran sendiri bersikeras bahwa program nuklir mereka bertujuan damai.
"Masih ada waktu, masih ada ruang untuk diplomasi yang didukung oleh tekanan untuk berhasil," kata Biden. Ia menambahkan, bahwa bola berada di tangan pemerintah iran.
Berbicara di Munich Security Conference, Jerman, Biden mengatakan bahwa pihaknya siap bertemu dengan perwakilan Iran. "Kami telah menyatakan dengan jelas, bahwa kami siap untuk bertemu secara bilateral dengan pemimpin Iran," kata Biden.
Ia menambahkan, bahwa AS tidak hanya berlatih mempersiapkan diri untuk melakukan dialog, namun benar-benar siap untuk melakukan pembicaraan bilateral.
Wakil Presiden AS itu tiba di Jerman pada Jumat 1 Februari untuk menghadiri konferensi yang juga dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia. Dalam sebuah wawancara dengan harian Jerman, Sueddeutsche Zeitung, Biden mendesak Iran untuk kembali ke meja perundingan. Ia memperingatkan, bahwa jendela waktu untuk "diplomasi sukses" akan tetap terbuka, namun bukan berrarti tanpa batas.
Selama bertahun-tahun Dewan Keamanan PBB dan negara-negara Barat telah memberlakukan sanksi berat kepada Iran karena penolakan negara itu untuk menghentikan aktivitas pengayaan uranium. Sementara Iran sendiri bersikeras bahwa program nuklir mereka bertujuan damai.
"Masih ada waktu, masih ada ruang untuk diplomasi yang didukung oleh tekanan untuk berhasil," kata Biden. Ia menambahkan, bahwa bola berada di tangan pemerintah iran.
(esn)