Puji Mussolini, Berlusconi dikecam
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Perdana Menteri (PM) Italia Silvio Berlusconi dikecam berbagai pihak, menyusul pernyataannya memuji diktator ternama Benito Mussolini yang mendukung gerakan anti-Yahudi.
Berlusconi mengakui, sikap Mussolini yang mengikuti kepemimpinan Nazi memang salah.”Tapi, Mussolini juga pemimpin yang baik di beberapa hal,” tuturnya dikutip Reuters. Berlusconi sendiri berencana kembali meramaikan pemilu parlemen pada bulan depan.
”Italia tidak memiliki tanggung jawab yang sama seperti Jerman,” ujarnya saat memperingati Hari Holocaust di Milan, Italia. Menurutnya, rezim Mussolini yang menjadi bagian Nazi harus memberlakukan hukum yang sesuai dengan sekutu utama, yakni memerangi warga Yahudi.
Sejarah mencatat, sejak 1938 Mussolini memberlakukan dekrit berupa hukum rasis yang melarang warga Yahudi menjadi pegawai pemerintahan, angkatan bersenjata, dan anggota Partai Fasis Nasional (NFP). Hukum rasis itu juga melarang pernikahan campuran dengan warga Yahudi.
Mussolini juga berpartisipasi dalam deportasi warga Yahudi ke kamp kematian di Auschwitz, Polandia. Catatan Pusat Dokumentasi Kontempore Yahudi di Milan menyebutkan, sekitar 40.000 warga Yahudi dieksekusi pada rezim Mussolini. Sekitar 10.000 orang Yahudi dideportasi dari Italia antara September 1943 dan Maret 1945.
Sebagian besar mereka tewas di kamp Auschwitz. Kepala Persatuan Komunitas Yahudi Italia Renzo Gattegna mengungkapkan, pidato Berlusconi itu selain tidak benar, juga menghilangkan makna moral atau dasar-dasar sejarah. Polisi yang berhaluan kiri-tengah juga mengecam komentar Berlusconi.
Berlusconi mengakui, sikap Mussolini yang mengikuti kepemimpinan Nazi memang salah.”Tapi, Mussolini juga pemimpin yang baik di beberapa hal,” tuturnya dikutip Reuters. Berlusconi sendiri berencana kembali meramaikan pemilu parlemen pada bulan depan.
”Italia tidak memiliki tanggung jawab yang sama seperti Jerman,” ujarnya saat memperingati Hari Holocaust di Milan, Italia. Menurutnya, rezim Mussolini yang menjadi bagian Nazi harus memberlakukan hukum yang sesuai dengan sekutu utama, yakni memerangi warga Yahudi.
Sejarah mencatat, sejak 1938 Mussolini memberlakukan dekrit berupa hukum rasis yang melarang warga Yahudi menjadi pegawai pemerintahan, angkatan bersenjata, dan anggota Partai Fasis Nasional (NFP). Hukum rasis itu juga melarang pernikahan campuran dengan warga Yahudi.
Mussolini juga berpartisipasi dalam deportasi warga Yahudi ke kamp kematian di Auschwitz, Polandia. Catatan Pusat Dokumentasi Kontempore Yahudi di Milan menyebutkan, sekitar 40.000 warga Yahudi dieksekusi pada rezim Mussolini. Sekitar 10.000 orang Yahudi dideportasi dari Italia antara September 1943 dan Maret 1945.
Sebagian besar mereka tewas di kamp Auschwitz. Kepala Persatuan Komunitas Yahudi Italia Renzo Gattegna mengungkapkan, pidato Berlusconi itu selain tidak benar, juga menghilangkan makna moral atau dasar-dasar sejarah. Polisi yang berhaluan kiri-tengah juga mengecam komentar Berlusconi.
(esn)