Oposisi Suriah memulai penyelidikan kejahatan perang
Minggu, 27 Januari 2013 - 21:17 WIB

Oposisi Suriah memulai penyelidikan kejahatan perang
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok tokoh senior oposisi Suriah dan aktivis hak asasi manusia internasional mengatakan, bahwa mereka akan mulai penyelidikan kejahatan perang yang dilakukan di dalam wilayah Suriah.
Pertemuan selama dua hari akan dilangsungkan, yang bertujuan untuk membuka jalan untuk mencari keadilan atas nama korban kerusuhan Suriah.
"Hal ini tentu saja menjadi prioritas utama untuk membuka penyelidikan dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Radwan Zaideh, Direktur Keadilan Transisi di Misi Dunia Arab, Sabtu (26/1/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Zaideh menambahkan, tak hanya pasukan yang setia pada rezim Presiden Bazhar al-Assad yang akan diselidiki, tentara pemberontak pun tak luput dari penyelidikan ini
Selama hampir dua tahun perang saudara berlangsung di Suriah, baik pasukan Pemerintah maupun kelompok pemberontak sama-sama diduga telah melakukan kejahatan perang. Serangan yang dilakukan kedua belah pihak, banyak yang menewaskan warga sipil tak berdosa.
Menurut PBB, hingga kini korban jiwa akibat perang saudara ini sudah menyentuh angka 60 ribu jiwa. Selain itu, ratusan ribu warga Suriah juga dilaporkan telah mengungsi ke sejumlah negara tetangga guna mencari perlindungan.
Pertemuan selama dua hari akan dilangsungkan, yang bertujuan untuk membuka jalan untuk mencari keadilan atas nama korban kerusuhan Suriah.
"Hal ini tentu saja menjadi prioritas utama untuk membuka penyelidikan dan meminta pertanggungjawaban mereka yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Radwan Zaideh, Direktur Keadilan Transisi di Misi Dunia Arab, Sabtu (26/1/2013), seperti dikutip dari Xinhua.
Zaideh menambahkan, tak hanya pasukan yang setia pada rezim Presiden Bazhar al-Assad yang akan diselidiki, tentara pemberontak pun tak luput dari penyelidikan ini
Selama hampir dua tahun perang saudara berlangsung di Suriah, baik pasukan Pemerintah maupun kelompok pemberontak sama-sama diduga telah melakukan kejahatan perang. Serangan yang dilakukan kedua belah pihak, banyak yang menewaskan warga sipil tak berdosa.
Menurut PBB, hingga kini korban jiwa akibat perang saudara ini sudah menyentuh angka 60 ribu jiwa. Selain itu, ratusan ribu warga Suriah juga dilaporkan telah mengungsi ke sejumlah negara tetangga guna mencari perlindungan.
(esn)