Presiden Ekuador desak solusi untuk kasus Wikileaks
A
A
A
Sindonews.com – Presiden Ekuador Rafael Correa menyerukan Inggris dan Swedia untuk menyelesaikan kasus pendiri Wikileaks, Julian Assange, yang telah berlindung selama tujuh bulan di Kedutaan Besar Ekuador di London.
"Ekuador telah melakukan tugasnya, hak Julian Assange akan terus dijamin. Saat ini, solusi ada di tangan Inggris, Swedia, dan Uni Eropa pada umumnya," kata Correa dalam sebuah wawancara televisi, Jumat (25/1/2013).
Correa membela keputusan pemerintahnya untuk memberikan suaka pada Agustus lalu untuk whistleblower paling terkenal di dunia itu. "Sesuai dengan hukum internasional, kami memberikan suaka padanya. Ia berada di bawah perlindungan pemerintah Ekuador," kata Correa.
Assange, yang membuat marah Washington dengan merilis ribuan kabel pemerintah Amerika Serikat, berlindung di Kedubes Ekuador pada 19 Agustus tahun lalu untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia dicari untuk dimintai keterangan dalam dua kasus kekerasan seksual.
Assange sendiri membantah telah melakukan kejahatan seksual. Ia tak mau memenuhi panggilan pemerintah Swedia, karena khawatir akan diekstradisi ke negara ketiga, terutama Amerika Serikat yang menganggap Assanger sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
"Masalahnya adalah, tidak ada jaminan bahwa jika ia meninggalkan kedutaan dan melakukan perjalanan ke Swedia, dia tidak akan diekstradisi ke negara ketiga. Dan jika itu terjadi, kehidupan Julian Assange atau kebebasannya akan beresiko," kata Correa.
Pemerintah Inggris sendiri telah mengancam untuk menangkap Assange, jika ia melangkah ke luar dari gedung kedutaan. Pemerintah Inggris menyatakan, Assange harus diekstradisi ke Swedia.
"Ekuador telah melakukan tugasnya, hak Julian Assange akan terus dijamin. Saat ini, solusi ada di tangan Inggris, Swedia, dan Uni Eropa pada umumnya," kata Correa dalam sebuah wawancara televisi, Jumat (25/1/2013).
Correa membela keputusan pemerintahnya untuk memberikan suaka pada Agustus lalu untuk whistleblower paling terkenal di dunia itu. "Sesuai dengan hukum internasional, kami memberikan suaka padanya. Ia berada di bawah perlindungan pemerintah Ekuador," kata Correa.
Assange, yang membuat marah Washington dengan merilis ribuan kabel pemerintah Amerika Serikat, berlindung di Kedubes Ekuador pada 19 Agustus tahun lalu untuk menghindari ekstradisi ke Swedia, di mana ia dicari untuk dimintai keterangan dalam dua kasus kekerasan seksual.
Assange sendiri membantah telah melakukan kejahatan seksual. Ia tak mau memenuhi panggilan pemerintah Swedia, karena khawatir akan diekstradisi ke negara ketiga, terutama Amerika Serikat yang menganggap Assanger sebagai ancaman bagi keamanan nasional.
"Masalahnya adalah, tidak ada jaminan bahwa jika ia meninggalkan kedutaan dan melakukan perjalanan ke Swedia, dia tidak akan diekstradisi ke negara ketiga. Dan jika itu terjadi, kehidupan Julian Assange atau kebebasannya akan beresiko," kata Correa.
Pemerintah Inggris sendiri telah mengancam untuk menangkap Assange, jika ia melangkah ke luar dari gedung kedutaan. Pemerintah Inggris menyatakan, Assange harus diekstradisi ke Swedia.
(esn)