Yordania tolak masuk pengungsi Palestina
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Yordania tidak akan mengizinkan masuk para pengungsi Palestina yang melarikan diri dari Suriah. Yordania khawatir, bila mereka mengizinkan masuk warga Palestina, Israel justru semakin terdorong untuk mendeportasi warga Palestina ke Yordania.
"Ada pihak yang ingin membebaskan Israel dari tanggung jawabnya dengan mengusir warga Palestina. Yordania bukanlah tempat untuk memecahkan masalah Israel. Yordania memiliki kedaulatan dan tidak akan mengizinkan pengungsi Palestina di Suriah utnuk masuk ke Kerajaan Yordania," ujar Perdana Menteri Yordania Abdullah Ensour, seperti dikutip dari Al-Hayat, Jumat (11/1/2013).
Beberapa pekan yang lalu, Yordania mulai mendeportasi para pengungsi Palestina. Menurut laporan dari sejumlah media, Yordania akan menggelar pemilu pada 23 Januari mendatang, mereka takut, bila warga Palestina mulai mendominasi populasi warga Yordania, mereka akan memberikan pengaruh politik pada warga Yordania.
"Saudara-saudara kami yang berasal dari Palestina (yang mengungsi di Suriah) memiliki hak untuk pulang ke tanah airnya. Dan mereka harus tetap berada di sana sampai krisis berakhir," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ensour turut menyinggung sejumlah isu politik yang bergulir di negaranya. Salah satunya adalah rencana boikot pemilu yang akan dilakukan kelompok Ikhwanul Muslimin. Ensour langsung mengecam fraksi Ikhwanul Muslimin atas tindakannya.
"Transisi kekuasaan dari raja ke parlemen, tidak akan menyelesaikan krisis. Ikhwanul Muslimin sendiri sudah tidak mempercayai parlemen," ujar Ensour.
"Ada pihak yang ingin membebaskan Israel dari tanggung jawabnya dengan mengusir warga Palestina. Yordania bukanlah tempat untuk memecahkan masalah Israel. Yordania memiliki kedaulatan dan tidak akan mengizinkan pengungsi Palestina di Suriah utnuk masuk ke Kerajaan Yordania," ujar Perdana Menteri Yordania Abdullah Ensour, seperti dikutip dari Al-Hayat, Jumat (11/1/2013).
Beberapa pekan yang lalu, Yordania mulai mendeportasi para pengungsi Palestina. Menurut laporan dari sejumlah media, Yordania akan menggelar pemilu pada 23 Januari mendatang, mereka takut, bila warga Palestina mulai mendominasi populasi warga Yordania, mereka akan memberikan pengaruh politik pada warga Yordania.
"Saudara-saudara kami yang berasal dari Palestina (yang mengungsi di Suriah) memiliki hak untuk pulang ke tanah airnya. Dan mereka harus tetap berada di sana sampai krisis berakhir," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Ensour turut menyinggung sejumlah isu politik yang bergulir di negaranya. Salah satunya adalah rencana boikot pemilu yang akan dilakukan kelompok Ikhwanul Muslimin. Ensour langsung mengecam fraksi Ikhwanul Muslimin atas tindakannya.
"Transisi kekuasaan dari raja ke parlemen, tidak akan menyelesaikan krisis. Ikhwanul Muslimin sendiri sudah tidak mempercayai parlemen," ujar Ensour.
(esn)