Kapal selam AS bertabrakan di Teluk Persia
A
A
A
Sindonews.com - Armada kelima Amerika Serikat (AS) mengatakan, kapal selam bertenaga nuklir milik AS yang sedang beroperasi di Teluk Persia bertabrakan dengan sebuah kapal dagang, Kamis (11/1/2013).
"Tidak ada yang terluka saat periskop milik kapal selam USS Jacksonville (SSN 699), menghantam sebuah kapal dagang yang tidak dikenali pada pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Kamis," ungkap Angkatan Laut (AL) AS seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (11/1/2013).
Pejabat AS lantas memutuskan untuk muncul kepermukaan guna mengecek kerusakan periskop pada kapal selam tersebut. "AL tengah melakukan penyelidikan. Pasalnya, akibat tabrakan ini, salah satu dari dua periskop kapal selam tersebut mengalami kerusakan," terang AL AS.
Sebelumnya, pihak militer AS langsung memutuskan untuk menerjunkan pesawat patroli pantai P-3 Orion untuk mencari tahu kondisi kapal. Berdasarkan hasil pemantauan, tidak ditemukan puing - puing kapal selam di lautan.
Operasional kapal selam di wilayah Teluk Persia cukup berisiko. Sebab, wilayah perairan ini hanya memiliki kedalaman 50 m. Resiko semakin meningkat saat kapal berpapasan dengan kapal besar yang melintas di permukaan.
Insiden tabrakan ini bukan yang pertama. Agustus lalu, sebuah kapal selam AS bertabrakan dengan kapal tanker minyak milik Jepang di Selat Hormuz. Tidak ada korban dalam insiden ini.
"Tidak ada yang terluka saat periskop milik kapal selam USS Jacksonville (SSN 699), menghantam sebuah kapal dagang yang tidak dikenali pada pukul 5 pagi waktu setempat pada hari Kamis," ungkap Angkatan Laut (AL) AS seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (11/1/2013).
Pejabat AS lantas memutuskan untuk muncul kepermukaan guna mengecek kerusakan periskop pada kapal selam tersebut. "AL tengah melakukan penyelidikan. Pasalnya, akibat tabrakan ini, salah satu dari dua periskop kapal selam tersebut mengalami kerusakan," terang AL AS.
Sebelumnya, pihak militer AS langsung memutuskan untuk menerjunkan pesawat patroli pantai P-3 Orion untuk mencari tahu kondisi kapal. Berdasarkan hasil pemantauan, tidak ditemukan puing - puing kapal selam di lautan.
Operasional kapal selam di wilayah Teluk Persia cukup berisiko. Sebab, wilayah perairan ini hanya memiliki kedalaman 50 m. Resiko semakin meningkat saat kapal berpapasan dengan kapal besar yang melintas di permukaan.
Insiden tabrakan ini bukan yang pertama. Agustus lalu, sebuah kapal selam AS bertabrakan dengan kapal tanker minyak milik Jepang di Selat Hormuz. Tidak ada korban dalam insiden ini.
(esn)