Palestina tak peduli dengan keberatan Israel soal identitas baru
A
A
A
Sindonews.com – Pemimpin Palestina mengaku tidak peduli tentang keberatan Israel soal rencana untuk menerapkan identitas baru bagi negara itu. Pada akhir pekan lalu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas telah mengeluarkan peraturan untuk mengeluarkan dokumen identitas dengan lambang dan nama baru, yakni Negara Palestina.
Paspor, kartu identitas, catatan penduduk, izin mengemudi kendaraan, dan perangko termasuk dalam keputusan tersebut. Abbas juga menginstruksikan surat-surat resmi untuk menggunakan kop surat baru Negara Palestina. Begitu juga dengan kedutaan Palestina di seluruh dunia.
"Sejak kapan penjajah memungkinkan daerah yang diduduki untuk mencapai pembebasan dan penentuan nasib sendiri? Jika kita menunggu persetujuan Israel, kita masih akan hidup dalam waktu sebelum Pemerintahan Otoritas Palestina didirikan,” ujar Juru Bicara Fatah, Ahmad Assaf, Senin (7/1/2013), seperti dikutip dari Ma’an News.
Menurut Assaf, Israel tidak ingin ada orang Palestina untuk hidup di negeri tersebut. “Seluruh dunia mendukung kami, sementara Israel secara politis terisolasi. Jika perlu, kami akan pergi ke PBB, Mahkamah Pidana Internasional, dan badan-badan lainnya. Kereta api Palestina telah dimulai dan tidak akan berhenti sampai tiba di tujuan, yakni Negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibukotanya," tandas Assaf.
Kantor Perdana Menteri Israel menanggapi dingin pergantian nama Negara Palestina ini. “Tak aa makna politik dan tidak menciptakan dampak praktis di lapangan," sebut sebuah pernyataan Kantor PM Israel. “Sebuah negara Palestina hanya akan dibuat sebagai bagian dari perjanjian perdamaian dengan Israel," lanjut pernyataan itu.
(esn)