Lagi, pria bersenjata mengamuk di AS
A
A
A
Sindonews.com – Belum hilang dari ingatan kasus pembantaian massal yang dilakukan seorang pemuda di sebuah Sekolah Dasar di Connecticut, Amerika Serikat (AS), akhir tahun lalu. Kini, seorang pria bersenjata kembali mengumbar tembakan di sebuah kota di AS.
Kali ini aksi penembakan terjadi di sebuah rumah di Aurora, Colorado, Sabtu (5/1/2013). Seperti dilaporkan stasiun televisi lokal, Kusa, si pelaku membarikade dirinya dengan para sandera di dalam rumah. Akibat aksi ini, tiga orang tewas.
Si pelaku sendiri akhirnya tewas di tembak polisi. Pihak berwenang Colorado belum mengungkapkan identitas si pelaku. Menurut polisi, satu orang selamat dari aksi ini setelah berhasil melarikan diri dari rumah tersebut.
Saat aksi penyenderaan terjadi, polisi mengevakuasi sejumlah rumah dan menutup jalan ke kawasan tersebut. Menurut laporan Kusa, saat pelaku menyandera korban, polisi sempat melakukan komunikasi dengan pelaku.
"Kami sudah bisa menghubungi dia sesekali, namun kami tak bisa terus menjaga kontak dengannya,” ujar salah seorang anggota kepolisian setempat, Sersan Cassidee Carlson, seperti dilaporkan Kusa.
Pada Juli tahun lalu, Aurora sempat menjadi pusat perhatian, setelah terjadinya aksi penembakan brutal dalam sebuah bioskop di daerah itu. Aksi pembantaian massal ini menelan 12 korban jiwa dan mengakibatkan 58 lainnya luka-luka.
Kali ini aksi penembakan terjadi di sebuah rumah di Aurora, Colorado, Sabtu (5/1/2013). Seperti dilaporkan stasiun televisi lokal, Kusa, si pelaku membarikade dirinya dengan para sandera di dalam rumah. Akibat aksi ini, tiga orang tewas.
Si pelaku sendiri akhirnya tewas di tembak polisi. Pihak berwenang Colorado belum mengungkapkan identitas si pelaku. Menurut polisi, satu orang selamat dari aksi ini setelah berhasil melarikan diri dari rumah tersebut.
Saat aksi penyenderaan terjadi, polisi mengevakuasi sejumlah rumah dan menutup jalan ke kawasan tersebut. Menurut laporan Kusa, saat pelaku menyandera korban, polisi sempat melakukan komunikasi dengan pelaku.
"Kami sudah bisa menghubungi dia sesekali, namun kami tak bisa terus menjaga kontak dengannya,” ujar salah seorang anggota kepolisian setempat, Sersan Cassidee Carlson, seperti dilaporkan Kusa.
Pada Juli tahun lalu, Aurora sempat menjadi pusat perhatian, setelah terjadinya aksi penembakan brutal dalam sebuah bioskop di daerah itu. Aksi pembantaian massal ini menelan 12 korban jiwa dan mengakibatkan 58 lainnya luka-luka.
(esn)