27 tahanan kabur dari penjara remaja Peru
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 27 tahanan remaja di penjara remaja Youth Rehabilitation Center (YRC), di San Miguel, Lima, Peru berhasil melarikan diri di malam tahun baru.
"Sekelompok tahanan berjumlah 13 orang kabur pada malam tahun baru. Kelompok kedua yang berjumlah 14 orang, melarikan diri pada malam kedua tahun baru, saat sebuah truk tanki masuk ke penjara," ungkap Jaksa Peru, Jorge Sanz, seperti diberitakan dalam Geotv, Rabu (2/1/2012).
Sanz menuturkan, mereka berhasil kabur lewat pintu depan setelah menciptakan kerusuhan di dalam penjara. "Sebuah tindakan yang sangat berani. Kami akan melakukan sebuah penyelidikan guna mencari tahu mengapa mereka dapat meloloskan diri," ungkap Sanz.
Kepala kepolisian setempat, Kolonel Vladimir Gomez mengatakan, pelarian ini dipimpin oleh anak di bawah umur yang didikenal dengan sebutan "Gringasho", seorang pembunuh bayaran yang telah membunuh lebih dari 10 orang.
Polisi mengaku telah berhasil mengembalikan semua tahanan yang kabur. Tak dijelaskan bagaimana proses penangkapan kembali para tahanan itu.
"Akibat insiden ini beberapa sipir telah dipecat, sejumlah penjaga keamanan juga telah dipindahkan ke fasilitas lain. Sementara itu, peyelidikan terhadap tahanan juga dilakukan untuk mencari tahu apakah tahanan lain berperan dalam dalam pelarian ini," tutur Gomez.
Penjara remaja yang terletak di wilayah pesisir Distrik pesisir San Miguel ini dibangun untuk menampung 370 tahanan. Namun, 1.000 warga Peru yang bermukim dekat penjara tersebut menuntut pemerintah Peru menutup dan memindahkan penjara tersebut ke lokasi lain . Pasalnya, mereka menilai keberadaan penjara yang dapat menjadi sumber bahaya konstan.
"Sekelompok tahanan berjumlah 13 orang kabur pada malam tahun baru. Kelompok kedua yang berjumlah 14 orang, melarikan diri pada malam kedua tahun baru, saat sebuah truk tanki masuk ke penjara," ungkap Jaksa Peru, Jorge Sanz, seperti diberitakan dalam Geotv, Rabu (2/1/2012).
Sanz menuturkan, mereka berhasil kabur lewat pintu depan setelah menciptakan kerusuhan di dalam penjara. "Sebuah tindakan yang sangat berani. Kami akan melakukan sebuah penyelidikan guna mencari tahu mengapa mereka dapat meloloskan diri," ungkap Sanz.
Kepala kepolisian setempat, Kolonel Vladimir Gomez mengatakan, pelarian ini dipimpin oleh anak di bawah umur yang didikenal dengan sebutan "Gringasho", seorang pembunuh bayaran yang telah membunuh lebih dari 10 orang.
Polisi mengaku telah berhasil mengembalikan semua tahanan yang kabur. Tak dijelaskan bagaimana proses penangkapan kembali para tahanan itu.
"Akibat insiden ini beberapa sipir telah dipecat, sejumlah penjaga keamanan juga telah dipindahkan ke fasilitas lain. Sementara itu, peyelidikan terhadap tahanan juga dilakukan untuk mencari tahu apakah tahanan lain berperan dalam dalam pelarian ini," tutur Gomez.
Penjara remaja yang terletak di wilayah pesisir Distrik pesisir San Miguel ini dibangun untuk menampung 370 tahanan. Namun, 1.000 warga Peru yang bermukim dekat penjara tersebut menuntut pemerintah Peru menutup dan memindahkan penjara tersebut ke lokasi lain . Pasalnya, mereka menilai keberadaan penjara yang dapat menjadi sumber bahaya konstan.
(esn)