Pasca komplikasi kesehatan, Chaves kembali stabil
A
A
A
Sindonews.com - Kondisi kesehatan Presiden Venezuela Hugo Chavez dikabarkan telah stabil. Sebelumnya, Chavez dikabarkan mengalami komplikasi akibat infeksi ganguan pernapasan, tiga pekan pasca menjalani operasi kanker di sebuah Rumah Sakit di Kuba.
"Presiden Chavez melewati hari ini dengan tenang dan stabil, bersama dengan anak-anaknya," ungkap Jorge Arreaza, Menteri pendidikan Venezuela, seperti diberitakan dalam Presstv, Selasa (1/1/2012).
Ungkapan tersebut datang, setelah Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro akhir pekan lalu mengatakan bahwa Chavez menderita komplikasi setelah mengalami infeksi pernapasan. Maduro yang datang langsung ke Kuba, berbicara langsung dengan Chavez mengenai kondisi kesehatannya, serta permasalahan nasional. Maduro menegaskan, bahwa presiden menghadapi situasi yang sangat sulit.
Wakil Presiden Venezuela itu tidak merinci kondisi kesehatan Chavez. Namun, sejumlah pejabat Venezuela mengatakan, Chavez mengalami pendarahan pasca terinfeksi ganguan pernapasan, tiga pekan pasca menjalani operasi kanker di wilayah panggul.
Chavez merupakan pemimpin sayap kiri Amerika Latin yang berkuasa selama satu dekade lebih. Dia dikenal sebagai pengkritik utama imperialisme Amerika Serikat (AS). Dia berkuasa sejak 1999 dan membawa Venezuela sebagai negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di seluruh dunia.
Pemimpin berusia 58 itu berhasil memenangkan pemilu presiden untuk ke enam kalinya pada Oktober silam. Dia dijadwalkan bakal disumpah sebagai presiden pada 10 Januari mendatang. Namun demikian, kondisi kesehatannya yang memburuk menciptakan kekhawatiran bagi gerakan kiri yang dipimpinnya.
Berdasarkan konstitusi baru, pemilu presiden harus digelar dalam waktu 30 hari, jika presiden tidak mampu menjalankan tugas atau meninggal dunia sebelum pelantikan atau pada tahun pertama dari empat tahun masa kepemimpinannya.
"Presiden Chavez melewati hari ini dengan tenang dan stabil, bersama dengan anak-anaknya," ungkap Jorge Arreaza, Menteri pendidikan Venezuela, seperti diberitakan dalam Presstv, Selasa (1/1/2012).
Ungkapan tersebut datang, setelah Wakil Presiden Venezuela, Nicolas Maduro akhir pekan lalu mengatakan bahwa Chavez menderita komplikasi setelah mengalami infeksi pernapasan. Maduro yang datang langsung ke Kuba, berbicara langsung dengan Chavez mengenai kondisi kesehatannya, serta permasalahan nasional. Maduro menegaskan, bahwa presiden menghadapi situasi yang sangat sulit.
Wakil Presiden Venezuela itu tidak merinci kondisi kesehatan Chavez. Namun, sejumlah pejabat Venezuela mengatakan, Chavez mengalami pendarahan pasca terinfeksi ganguan pernapasan, tiga pekan pasca menjalani operasi kanker di wilayah panggul.
Chavez merupakan pemimpin sayap kiri Amerika Latin yang berkuasa selama satu dekade lebih. Dia dikenal sebagai pengkritik utama imperialisme Amerika Serikat (AS). Dia berkuasa sejak 1999 dan membawa Venezuela sebagai negara yang memiliki cadangan minyak terbesar di seluruh dunia.
Pemimpin berusia 58 itu berhasil memenangkan pemilu presiden untuk ke enam kalinya pada Oktober silam. Dia dijadwalkan bakal disumpah sebagai presiden pada 10 Januari mendatang. Namun demikian, kondisi kesehatannya yang memburuk menciptakan kekhawatiran bagi gerakan kiri yang dipimpinnya.
Berdasarkan konstitusi baru, pemilu presiden harus digelar dalam waktu 30 hari, jika presiden tidak mampu menjalankan tugas atau meninggal dunia sebelum pelantikan atau pada tahun pertama dari empat tahun masa kepemimpinannya.
(esn)