Peres: Israel harus berunding dengan Abbas

Selasa, 01 Januari 2013 - 16:57 WIB
Peres: Israel harus...
Peres: Israel harus berunding dengan Abbas
A A A
Sindonews.com – Presiden Israel Shimon Peres mendesak pemerintahannya kembali berunding dengan Palestina. Menurut dia, Presiden Palestina Mahmud Abbas merupakan mitra yang diinginkan untuk mencapai kesepakatan.

Saat berbicara dengan para diplomat Israel di kediamannya di Yerusalem, Peres mengatakan, satu-satunya cara bagi rezim Zionis agar mendapat citra positif di kawasan ialah membuat kesepakatan damai dengan Palestina.

”Saya tahu ada berbagai pendapat. Ini bukan masalah ideologi. Ini masalah situasi. Saya sudah mengenal Abu Mazen selama 30 tahun dan tidak seorang pun akan mengubah pendapat saya tentang dia,” tutur Peres, menyebut nama panggilan Abbas dengan Abu Mazen.

”Saya tahu ada berbagai kritik terhadap Abu Mazen, tapi saat ini di sana tidak ada lagi pemimpin Arab yang menganggap dia tidak mendukung perdamaian, menolak teror, mendukung demiliterisasi negara, dan kembalinya hak Palestina. Tidak ada lagi waktu tersisa.”

Perundingan antara Israel dan Palestina terhenti sejak September 2010. Palestina mendesak rezim Zionis menghentikan konstruksi permukiman Yahudi sebelum negosiasi, namun Israel menolak desakan tersebut.

Setelah voting di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memberikan status baru pada Palestina sebagai negara pemantau non anggota, Israel mengumumkan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat dan Yerusalem timur.

Pernyataan Peres itu mendapat respons keras dari Partai Likud yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. ”Sangat menyedihkan bahwa presiden memilih mengekspresikan pendapat politik pribadi, yang bertentangan dengan sikap publik Israel terhadap Abu Mazen sebagai penolak perdamaian,” ungkap pernyataan Partai Likud.

”PM Israel sudah puluhan kali menyeru Abu Mazen kembali ke meja negosiasi. Pemimpin Palestina itu memilih menggabungkan kekuatan dengan Hamas dan bertindak menentang Israel dalam setiap situasi yang memungkinkan,” papar pernyataan Partai Likud.

Netanyahu kemudian memperlunak sikap partainya beberapa jam kemudian.” Saya menghormati presiden, saya menghargainya. Ada berbagai pendapat, kami bertukar pendapat dalam sejumlah topik yang menjadi agenda,” tuturnya.

Lieberman yang mundur dari jabatan menteri luar negeri Israel awal bulan ini, juga menegaskan bahwa Abbas tidak tertarik mencapai kesepakatan damai dengan Israel. Dia juga menganggap Abbas sebagai penghalang negosiasi dan menyarankan agar pemimpin Palestina itu mengundurkan diri.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)