Sistem komputer perbankan AS diserang, Iran jadi tersangka
A
A
A
Sindonews.com – Sepanjang pekan ini, sistem komputer perbankan Amerika Serikat (AS) mengalami serangan. Seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (18/10/2012), diduga serangan-serangan itu dilakukan hacker yang yang didukung oleh pemerintah Iran.
Serangan terhadap Capital One Financial Corp dan BB & T Corp terjadi pada pertengahan pekan ini. Para pejabat perbankan AS menggambarkan, serangan ini membuat para pelanggan tak bisa mengakses akun mereka di situs-situs perbankan. Meski muncul sejumlah kerusakan, namun dilaporkan tak ada akun yang dijebol.
“Layanan pada BB & T.com terputus-putus dan itu menyebabkan pelanggan tak bisa menggunakan layanan kami,” kata Juru Bicara BB & T Corp, David White. Sementara Stead Tatiana, Juru Bicara Capital One, mengatakan, sistem komputer di perusahaannya mengalami penundaan. “Terjadi penundaan karena besarnya lalu lintas di web kami,” jelas Tatiana.
Kepala Eksekutif PNC Financial Services, James Rohr, mengatakan pada CNBCnews, Kamis (18/10/2012), bahwa Iran berada di balik serangan terhadap PNC Financial Services bulan lalu. “Kami mengalami serangan paling lama dibanding bank lain. Hacker telah menyerang kami,” kata Rohr. Hingga kini, kalangan perbankan AS masih belum bisa menghentikan serangan ini.
Sementara itu, sebuah kelompok yang menamakan diri Qassam Cyber Fighters mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan ini. Qassam Cyber Fighters bahkan menegaskan, kalau mereka akan melanjutkan serangan pada akhir pekan ini. Para pejabat AS percaya, Qassam Cyber Fighters adalah kelompok yang didukung oleh Iran.
Kelompok ini menyebut, serangan yang dilakukan adalah pembalasan atas film anti Islam yang dibuat di Amerika Serikat. Film ini menyebabkan kerusuhan dan protes di beberapa negara muslim. Namun, pejabat AS menyatakan, serangan cyber pada sistem perbankan AS ini adalah pembalasan atas sanksi dunia Barat terhadap Iran yang bertujuan memaksa Teheran untuk menghentikan pengembangan program nuklirnya.
Serangan terhadap Capital One Financial Corp dan BB & T Corp terjadi pada pertengahan pekan ini. Para pejabat perbankan AS menggambarkan, serangan ini membuat para pelanggan tak bisa mengakses akun mereka di situs-situs perbankan. Meski muncul sejumlah kerusakan, namun dilaporkan tak ada akun yang dijebol.
“Layanan pada BB & T.com terputus-putus dan itu menyebabkan pelanggan tak bisa menggunakan layanan kami,” kata Juru Bicara BB & T Corp, David White. Sementara Stead Tatiana, Juru Bicara Capital One, mengatakan, sistem komputer di perusahaannya mengalami penundaan. “Terjadi penundaan karena besarnya lalu lintas di web kami,” jelas Tatiana.
Kepala Eksekutif PNC Financial Services, James Rohr, mengatakan pada CNBCnews, Kamis (18/10/2012), bahwa Iran berada di balik serangan terhadap PNC Financial Services bulan lalu. “Kami mengalami serangan paling lama dibanding bank lain. Hacker telah menyerang kami,” kata Rohr. Hingga kini, kalangan perbankan AS masih belum bisa menghentikan serangan ini.
Sementara itu, sebuah kelompok yang menamakan diri Qassam Cyber Fighters mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan ini. Qassam Cyber Fighters bahkan menegaskan, kalau mereka akan melanjutkan serangan pada akhir pekan ini. Para pejabat AS percaya, Qassam Cyber Fighters adalah kelompok yang didukung oleh Iran.
Kelompok ini menyebut, serangan yang dilakukan adalah pembalasan atas film anti Islam yang dibuat di Amerika Serikat. Film ini menyebabkan kerusuhan dan protes di beberapa negara muslim. Namun, pejabat AS menyatakan, serangan cyber pada sistem perbankan AS ini adalah pembalasan atas sanksi dunia Barat terhadap Iran yang bertujuan memaksa Teheran untuk menghentikan pengembangan program nuklirnya.
(esn)