Jaksa Libya bidik putra Gaddafi

Rabu, 10 Oktober 2012 - 08:33 WIB
Jaksa Libya bidik putra...
Jaksa Libya bidik putra Gaddafi
A A A
Sindonews.com – Jaksa Penuntut Libya membidik Saif Al Islam Gaddafi (40), putra mantan penguasa negeri itu, Muammar Gaddafi. Seperti dikutip dari The Telegraph, Selasa (9/10/2012), Pengadilan Libya merasa telah memiliki bukti yang cukup untuk mengadili Saif di Libya. Saif akan diadili atas kejahatan perang, termasuk penembakan demonstran yang tidak bersenjata.

Philippe Sands, pengacara bagi pemerintah Libya, mengatakan pada Mahkamah Pidana Internasional, bahwa penyelidikan yang dilakukan dengan bantuan dunia internasional telah mengumpulkan bukti-bukti untuk mendukung dakwaan terhadap Saif.

"Ada berbagai bukti yang akan merupakan suatu dakwaan yang sama, seperti yang disajikan oleh jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Ada bukti yang cukup tentang partisipasi Saif dalam kejahatan ini," kata Sands.

Hakim Mahkamah Internasional Kejahatan Perang sudah mendengarkan argumen yang diajukan oleh Pemerintah Libya. Kini, mereka sedang mempertimbangkan, apakah Saif akan didadili di Tripoli atau di Den Haag, Belanda, tempat Mahkamah Internasional Kejahatan Perang bermarkas.

Menurut Sands, bukti yang didapat berupa percakapan telepon Saif yang memerintahkan serangan, termasuk penggunaan peluru tajam terhadap demonstran sipil. Selain itu, juga ditemukan bukti kalau Saif merekrut tentara bayaran Pakistan untuk melakukan perlawanan pada para pemberontak yang ingin mendongkel kekuasaan ayahnya.

Sebuah rekaman video juga memperlihatkan, kalau Saif tengah menggunakan senjata otomatis dan memerintahkan para pengikutnya untuk melawan kaum pemberontak. Rekaman ini dibuat pada Februari 2011. Saif sendiri ditangkap pada November tahun lalu, di Zintan, sebuah kota di pegunungan sebelah Barat Libya.

"Pemerintah Libya berkomitmen untuk melaksanakan pengadilan yang adil untuk setiap pejabat pemerintah di era Gaddafi," kata Ahmed al-Jehani, seorang pengacara di Tripoli. "Kami akan menciptakan sebuah sistem peradilan yang adil dan ini akan membuktikan komitmen kami untuk penegakan hukum," lanjutnya.
(esn)
Berita Terkait
Delapan Kuburan Massal...
Delapan Kuburan Massal Ditemukan di Libya, PBB Serukan Penyelidikan
Mengapa Bencana Banjir...
Mengapa Bencana Banjir di Libya seperti Tsunami?
Satelit Rekam Badai...
Satelit Rekam Badai Mediterania yang Langka Penyebab Banjir Libya
6 Fakta Banjir Mengerikan...
6 Fakta Banjir Mengerikan Libya: 6.000 Orang Tewas, Mayat-mayat Berserakan
Melonjak Tajam, Korban...
Melonjak Tajam, Korban Tewas Banjir Libya Tembus 11.300 Jiwa
Dahsyatnya Banjir Libya,...
Dahsyatnya Banjir Libya, Mayat-mayat Terdampar di Pantai
Berita Terkini
Jerman Bersiap Hadapi...
Jerman Bersiap Hadapi Perang Dunia III, Sebut Rusia Serang NATO Skenario Realistis
5 menit yang lalu
Beredar Video Pesawat...
Beredar Video Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 di Lepas Pantai AS
44 menit yang lalu
Ironis! Tak Ada Negara...
Ironis! Tak Ada Negara Uni Eropa yang Mau Menangkap Netanyahu, Si Penjahat Perang Gaza
1 jam yang lalu
Siapa Monther Abed?...
Siapa Monther Abed? Satu-satunya Korban Selamat Pembantaian Paramedis di Rafah oleh Israel
7 jam yang lalu
Dubes Israel Diusir...
Dubes Israel Diusir dari Pertemuan Tahunan Uni Afrika
9 jam yang lalu
Pasukan Israel Bunuh...
Pasukan Israel Bunuh Bocah Palestina Berkewarganegaraan AS di Tepi Barat
10 jam yang lalu
Infografis
4 Kontroversi Kaesang,...
4 Kontroversi Kaesang, dari Jet Pribadi hingga Rompi Putra Mulyono
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved