Banjir di India, sejuta warga mengungsi
A
A
A
Sindonews.com - Sekitar satu juta orang mengungsi di kawasan timur laut India akibat banjir besar yang disusul hujan deras. Setidaknya 27 orang meninggal, lima di antaranya tenggelam setelah kapal yang ditumpanginya terbalik di sungai yang meluap.
Sejumlah laporan menyebutkan 21 dari 27 distrik di kawasan Assam terendam. Lebih dari 2.000 desa terendam akibat banjir yang terjadi menyusul hujan besar selama lebih dari dua minggu.
Para pejabat di negara bagian Assam mengatakan banjir itu merupakan bencana terparah selama lebih dari sepuluh tahun.
“Sekitar 900.000 orang mengungsi akibat banjir. Sebagian besar di antaranya berlindung di tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda-tenda,” ujar Menteri Pertanian Assam Nilamoni, Sen Deka. Seperti dilansir dari AFP, Jumat (29/6/2012).
Hujan deras telah melanda Assam dalam dua minggu terakhir. "Kami tidak pernah menyangka situasi akan menjadi parah secepat ini setelah sungai meluap seminggu lalu," ungkap Sen Deka.
Sementara Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarwa mengatakan, semua sungai besar telah meluap, termasuk salah satu sungai terbesar di Asia, Brahmaputra. Banjir menyebabkan saluran kereta terputus akibat lumpur yang terbawa air banjir.
"Kami hanya punya baju yang kami miliki ini," kata Puniram Hazarika (60) salah seorang pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat.
Sedangkan di Bangladesh, hujan deras dan tanah longsor menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Sedikitnya 15 orang meninggal di kawasan kota pelabuhan Chittagong, sementara 30 korban tewas lainya di daerah Bandarban.
Saat ini, polisi dan para pejabat setempat mengatakan sekitar 200.000 orang terperangkap banjir.
Sejumlah laporan menyebutkan 21 dari 27 distrik di kawasan Assam terendam. Lebih dari 2.000 desa terendam akibat banjir yang terjadi menyusul hujan besar selama lebih dari dua minggu.
Para pejabat di negara bagian Assam mengatakan banjir itu merupakan bencana terparah selama lebih dari sepuluh tahun.
“Sekitar 900.000 orang mengungsi akibat banjir. Sebagian besar di antaranya berlindung di tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda-tenda,” ujar Menteri Pertanian Assam Nilamoni, Sen Deka. Seperti dilansir dari AFP, Jumat (29/6/2012).
Hujan deras telah melanda Assam dalam dua minggu terakhir. "Kami tidak pernah menyangka situasi akan menjadi parah secepat ini setelah sungai meluap seminggu lalu," ungkap Sen Deka.
Sementara Menteri Kesehatan Assam Himanta Biswa Sarwa mengatakan, semua sungai besar telah meluap, termasuk salah satu sungai terbesar di Asia, Brahmaputra. Banjir menyebabkan saluran kereta terputus akibat lumpur yang terbawa air banjir.
"Kami hanya punya baju yang kami miliki ini," kata Puniram Hazarika (60) salah seorang pengungsi yang tinggal di tenda-tenda darurat.
Sedangkan di Bangladesh, hujan deras dan tanah longsor menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Sedikitnya 15 orang meninggal di kawasan kota pelabuhan Chittagong, sementara 30 korban tewas lainya di daerah Bandarban.
Saat ini, polisi dan para pejabat setempat mengatakan sekitar 200.000 orang terperangkap banjir.
(hyk)