7 negara turunkan impor minyak Iran

Selasa, 12 Juni 2012 - 12:27 WIB
7 negara turunkan impor minyak Iran
7 negara turunkan impor minyak Iran
A A A
Sindonews.com - Amerika Serikat (AS) akan membebaskan sanksi kepada tujuh negara yang berhasil menurunkan impor minyak dari Iran.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan, ada tujuh negara yang tidak akan dijatuhi sanksi oleh AS, antara lain India, Malaysia, Korea Selatan, Afrika Selatan, Srilangka, Turki dan Taiwan.

Keputusan ini diambil karena, negara-negara tersebut berhasil menurunkan volume impor minyak mentah dari Iran. Sebelumnya, AS memutuskan, akan menjatuhkan sanksi terhadap negara yang melakukan impor minyak dari Iran.

Ketentuan ini dibuat sebagai upaya mencegah Iran memperoleh senjata nuklir, sekaligus mematuhi kewajibanya sebagai negara yang menandatangani nuklir non poliferasi. Secara hukum, negara manapun yang mengurangi impor tidak akan mendapatkan sanksi.

"Pengumuman ini secara langsung membuktikan, bahwa kami sukses mengaplikasikan sanksi kami. Bagi AS, pengurangan imor merupakan upaya AS untuk mengisolasi Iran," ungkap Hillary seperti diberitakan dalam Xinhua, Selasa (12/6/2012)

Ditambahkan dia, untuk menghadapi program pengembangan nuklir Iran, AS akan tetap mengunakan dua kebijakan, yakni saluran diplomasi dan juga sanksi sebagai alat penekanan bagi Iran.

"Dalam perundigan nuklir putaran ketiga nanti, AS menilai Iran punya kapabilitas memutuskan langkah konkrit tentang pengayaan nuklirnya," terangnya Hillary

Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB akan kembali melakukan perundingan putaran ke tiga pada 18 dan 19 Juni 2012 mendatang di Moskow, Rusia.

Dalam perundingan sebelumnya, negosiator asal China dan Rusia menilai bahwa Iran, sejauh ini serius menyelesaikan masalah pengayaan nuklirnya yang ditentang negara barat.

Selain itu, keduanya menentang pengunaan ancaman dan kekerasan untuk menekan Iran, dan lebih memilih langkah negosiasi dan dialog untuk menyelesaikan masalah nuklir Iran. (san)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6327 seconds (0.1#10.140)