Satu tewas bakar diri di Tibet

Senin, 28 Mei 2012 - 17:17 WIB
Satu tewas bakar diri di Tibet
Satu tewas bakar diri di Tibet
A A A
Sindonews.com - Dua orang kembali melakukan aksi bakar diri di Lhasa, Tibet, dan di luar kota tersebut pada Minggu (27/5/2012). Salah satu di antara pelaku aksi bakar diri tewas, seorang lainya dalam keadaan kritis.

Aksi bakar diri pertama terjadi di Lhasa kemudian aksi bakar diri yang kedua terjadi di Tibet. Aksi bakar diri terjadi di luar kuil Jokhang, salah satu tempat yang menjadi tujuan wisata di Tibet.
"Mereka kembali melanjutkan aksi bakar diri. Tindakan mereka tidak lain bertujuan memisahkan Tibet dari China," ungkap Kepala Partai Komunis, untuk urusan Politik dan Hukum di Wilayah Otonomi Tibet, Hao Peng seperti diberitakan dalam Xinhua, Senin (28/5/2012).

Salah satu dari pria yang melakukan aksi bakar diri dikabarkan adalah seorang biksu. Pria yang meninggal dalam aksi bakar diri dikabarkan bernama Tobgye Tseten. Sementara itu, seorang lain yang selamat, namun dalam keadaan kristis bernama Dargye.

Aksi bakar diri dilaporkan terjadi saat saat jam sibuk di dekat kuil, Minggu, 27 Mei. Saat aksi bakar diri terjadi, Lhasa dalam keadaan ramai pengunjung. Saat itu ,orang-orang merayakan festival Buddha.

Beberapa menit setelah pelaku bakar diri, petugas polisi yang melihat aksi bakar diri langsung mendatangi pelalu bakar diri dan memadamkan api. "Dalam waktu 15 menit petugas kepolisian telah membersihkan lokasi bakar diri. Tidak ada jejak yang tersisa,"ungkap saksi mata.

Berdasarkan laporan yang tercatat, tahun lalu sekitar 30 orang biksu melakukan aksi bakar diri di Tibet, kebanyakan dari mereka tewas. Sulit mendapatkan jumlah pasti berapa orang yang telah melakukan aksi bakar diri di Tibet. Pasalnya, pemerintah China menutup rapat media asing masuk ke wilayah Tibet.

Pemerintah China menyalahkan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama atas aksi bakar diri ini. Dalai Lama dituduh telah menghasut para biksu unutk melakukan aksi bakar diri dan mendorong kelompok seperatis memberontak melawan pemerintah China.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6184 seconds (0.1#10.140)