Iran warning negara P5+1 dalam perundingan nuklir

Kamis, 17 Mei 2012 - 18:04 WIB
Iran warning negara P5+1 dalam perundingan nuklir
Iran warning negara P5+1 dalam perundingan nuklir
A A A
Sindonews.com - Kepala Negosiator Nuklir Iran Saeed Jalili mengatakan, negara P5+1 tidak boleh membuat sebuah perhitungan yang salah dalam negosiasi nuklir mendatang.

Saeed mengingatkan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China, Rusia dan Jerman agar lebih berhati-hati ketika melontarkan komentar menjelang perundingan nuklir 23 Mei 2012 mendatang.

“Berhati-hatilah dan jangan buat perhitungan yang salah tentang pengayaan nuklir Iran, Iran akan menuntut jika haknya untuk mengembangkan nuklir demi tujuan damai sesuai Non-Proliferation Treaty (NPT),” ujarnya usai menghadiri sebuah konfresi di Iran, seperti dikutip Xinhua, Kamis (17/5/2012).

Ditambahkan dia, negara-negara kuat di dunia telah menjadi pelopor langkah diplomatik untuk membujuk Iran agar bisa mengekang program pengembangan nuklir Iran. Pemerintah Iran telah berulang kali mencoba meyakinkan PBB dan sejumlah pemimpin barat yang meyakini Iran mengembangkan bom nuklir demi tujuan militer.

Jalili mengatakan, tuduhan bahwa Iran mengembangkan senjata nuklir merupakan salah satu dari banyak kesalahan besar yang mereka buat sejak revolusi Iran tahun 1979. "Mereka telah beberapa kali meyakini suatu hal yang salah," terangnya.

Sebagai negara yang telah menandatangani NPT, Iran siap kembali kemeja perundingan bekerja sama sejauh hak Iran sebagai anggota NPT terpenuhi.

Beberapa diantara anggota P5+1 mengatakan perundingan nuklir Iran saat unutk menghentikan pengembangan nuklir Iran. "Hari ini saya tegaskan bahwa strategi untuk menekan Iran akan segera berakhir," ungkapnya.

Berbagai tekanan yang dijatuhkan kepada Iran bukan menghambat Iran, tekanan ini justru semakin menambah kekebalan rakyat Iran untuk semakin maju.

"Hari ini rakyat Iran telah memutuskan untuk berubah demi kemajuan dan tidak ada satu negara pun yang bisa mengubah tujuan kami melalui tekanan sekalipun," tegasnya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5348 seconds (0.1#10.140)