Iran siap berunding lagi terkait program nuklirnya
A
A
A
Sindonews.com - Kelompok enam yang dikenal dengan sebutan "Six party talks" berharap pemerintah Iran mau bekerjasama penuh dalam perundiangan terkait program nuklir kontrversial agar mencapai sebuah terobosan baru.
Iran mengatakan, mereka siap untuk kembali ke meja perundingan untuk membicarakan masalah pengayaan nuklir dengan enam negara antara lain Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China, pada 13 April 2012 di Turki.
"Kami berharap Iran memiliki keinginan tulusan untuk benar-benar menghasilkan sebuah terobosan dalam perundingan nanti. Kemajuan akan nyata jika pemerintah Iran memiliki semangat yang berbeda dengan yang sudah-sudah" ungkap Menteri Luar Negeri Inggris William Hague seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (30/3/2012).
Perundingan untuk menghentikan pengayaan nuklir Iran sempat terhenti pada tahun 2009 setelah International Energy Atom Agency (IAEA) menuduh Iran membangun fasilitas nuklir yang tidak diumumkan.
Sejak tahun 2003 pemerintah Iran telah diminta untuk menghentikan program pengayaan nuklirnya. Pihak barat menuduh bahwa program pengayaan nuklir Iran tidak berkaitan dengan tujuan damai, untuk kepentingan sipil, tetapi untuk mengembangkan bom nuklir.
Hague menegaskan saat ini masyarakat internasional menanti komitmen pemimpin Iran untuk membuktikan perkataannya, bahwa pengembangan nuklir mereka bertujuan damai. (bro)
Iran mengatakan, mereka siap untuk kembali ke meja perundingan untuk membicarakan masalah pengayaan nuklir dengan enam negara antara lain Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China, pada 13 April 2012 di Turki.
"Kami berharap Iran memiliki keinginan tulusan untuk benar-benar menghasilkan sebuah terobosan dalam perundingan nanti. Kemajuan akan nyata jika pemerintah Iran memiliki semangat yang berbeda dengan yang sudah-sudah" ungkap Menteri Luar Negeri Inggris William Hague seperti diberitakan dalam RIA Novosti, Jumat (30/3/2012).
Perundingan untuk menghentikan pengayaan nuklir Iran sempat terhenti pada tahun 2009 setelah International Energy Atom Agency (IAEA) menuduh Iran membangun fasilitas nuklir yang tidak diumumkan.
Sejak tahun 2003 pemerintah Iran telah diminta untuk menghentikan program pengayaan nuklirnya. Pihak barat menuduh bahwa program pengayaan nuklir Iran tidak berkaitan dengan tujuan damai, untuk kepentingan sipil, tetapi untuk mengembangkan bom nuklir.
Hague menegaskan saat ini masyarakat internasional menanti komitmen pemimpin Iran untuk membuktikan perkataannya, bahwa pengembangan nuklir mereka bertujuan damai. (bro)
()