Terlibat pembunuhan, Gubernur Kamboja dipecat
A
A
A
Sindonews.com - Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen memberhentikan salah seorang Gubernur karena telibat pembunuhan.
Wakil Gubenur Provinsi Svay Rieng, Men Vibol mengatakan Gubernur kota Bavet Chhouk Bundit, satu-satunya tersangka penembakan pekerja garmen yang mengikuti aksi protes pada 20 Februari lalu, telah diberhentikan dari jabatanya agar proses pengadilan berlangsung lancar.
"Perdana Menteri Hun Sen pada 5 Maret 2012 telah menandatangani surat pemberhentian Chhouk Bundit dari jabatanya untuk membuka jalan bagi pengadilan untuk menyelidiki keterlibatannya atas kasus penembakan protes atas seorang pekerja garmen," ujar Men Vibol Seperti dikutip dalam Xinhua Kamis (8/3/2012)
Pada hari yang sama, Mahkamah Provinsi Svay Rieng mengeluarkan surat pemanggilan terhadap Bundit Chhouk untuk dimintai keterangan atas perannya dalam aksi penembakan tiga pekerja garmen pada 20 Februari.
Men Vibol mengatakan sejauh ini tidak diketahui dengan pasti dimana keberadaan Chhouk Bundit.
Aksi penembakan terjadi di Manhattan Zona Ekonomi Khusus (SEZ) yang berada di kota Bavet provinsi Svay Rieng. Sekira 3.000 pekerja dari tiga pabrik yaitu, Kingmaker Footwear, Kaoway dan Sheico melakukan protesuntuk meningkatkan upah mereka.
Menteri Dalam Negeri Kamboja, Sar Kheng mengatakan bahwa Chhouk Bundit adalah satu-satunya tersangka.
Industri garmen menyumbang pendapatan terbesar pendapatan nasional Kamboja, sekira 87 persen pendapatan negara bersumber dari industri garmen. Total industri garmne di negara ini mencapai 300 pabrik dengan total pekerja mencapai 300 ribu orang dan mampu menghasilkan USD4,24 miliar per tahun.
Sayangnya, pemerintah tidak menciptakan iklim kerja yang sehat, kondisi kerja yang buruk dan upah buruh yang sangat minim, dimana dalam sebulan para buruh hanya mendapat USD66 membuat para buruh sering mengelar aksi mogok.(azh)
Wakil Gubenur Provinsi Svay Rieng, Men Vibol mengatakan Gubernur kota Bavet Chhouk Bundit, satu-satunya tersangka penembakan pekerja garmen yang mengikuti aksi protes pada 20 Februari lalu, telah diberhentikan dari jabatanya agar proses pengadilan berlangsung lancar.
"Perdana Menteri Hun Sen pada 5 Maret 2012 telah menandatangani surat pemberhentian Chhouk Bundit dari jabatanya untuk membuka jalan bagi pengadilan untuk menyelidiki keterlibatannya atas kasus penembakan protes atas seorang pekerja garmen," ujar Men Vibol Seperti dikutip dalam Xinhua Kamis (8/3/2012)
Pada hari yang sama, Mahkamah Provinsi Svay Rieng mengeluarkan surat pemanggilan terhadap Bundit Chhouk untuk dimintai keterangan atas perannya dalam aksi penembakan tiga pekerja garmen pada 20 Februari.
Men Vibol mengatakan sejauh ini tidak diketahui dengan pasti dimana keberadaan Chhouk Bundit.
Aksi penembakan terjadi di Manhattan Zona Ekonomi Khusus (SEZ) yang berada di kota Bavet provinsi Svay Rieng. Sekira 3.000 pekerja dari tiga pabrik yaitu, Kingmaker Footwear, Kaoway dan Sheico melakukan protesuntuk meningkatkan upah mereka.
Menteri Dalam Negeri Kamboja, Sar Kheng mengatakan bahwa Chhouk Bundit adalah satu-satunya tersangka.
Industri garmen menyumbang pendapatan terbesar pendapatan nasional Kamboja, sekira 87 persen pendapatan negara bersumber dari industri garmen. Total industri garmne di negara ini mencapai 300 pabrik dengan total pekerja mencapai 300 ribu orang dan mampu menghasilkan USD4,24 miliar per tahun.
Sayangnya, pemerintah tidak menciptakan iklim kerja yang sehat, kondisi kerja yang buruk dan upah buruh yang sangat minim, dimana dalam sebulan para buruh hanya mendapat USD66 membuat para buruh sering mengelar aksi mogok.(azh)
()