Soal Suriah, Obama tolak seruan McCain

Rabu, 07 Maret 2012 - 13:44 WIB
Soal Suriah, Obama tolak...
Soal Suriah, Obama tolak seruan McCain
A A A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menolak seruan yang dikatakan oleh senator dari Partai Republik AS John McCain untuk membereskan kekacauan yang terjadi Suriah.

McCain menyerukan agar AS mulai membombardir Suriah. Dengan begitu Presiden Suriah Bashar al-Assad akan meninggal. Selain itu, McCain juga akan mengunakan pendekatan yang dinilai tidak bijaksana untuk menyelesaikan program nuklir Iran.

Dalam sebuah konfrensi pers yang bertajuk "Super Tuesday" di Gedung Putih, Obama mengatakan tidak semua masalah harus di selesaikan dengan cara kekerasan. Penting untuk mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan tersebut.

Sebelumnya pada hari Senin, McCain menyerukan kepada AS untuk melakukan penyerangan terhadap pasukan Suriah, penyerangan ini tidak ada kaitannya posisi AS sebagai anggota tetap Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Menanggapi seruan McCain, Obama menilai bahwa tindakan sepihak yang dilakukan terhadap rezim pemerintah Assad merupakan sebuah solusi sederhana yang salah.

"Kondisi Suriah saat ini sangat menyedihkan dan memalukan," ungkap Obama seperti dikutip Rusia today, Rabu (7/3/2012).

Obama mengambarkan bahwa situasi yang terjadi di Suriah saat ini sangat rumit, berbeda dengan konflik yang terjadi di Libya. Dimana pasukan pakta pertahanan atlantik utara (NATO) melakukan serangan udara mematikan di Libya tahun lalu.

Menyikapi konflik internal di Suriah, Obama menilai dengan menempatkan strategi sanksi dan isolasi diplomatik internasional dinilai mampu menekan Assad agar mundur dari jabatannya.

Dalam kesempatan tersebut Obama juga mengajak China dan Rusia menghentikan kebuntuan perundingan dan memulai dialog. Saat ini AS tengah menyiapkan draf resolusi yang baru yang akan diajukan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Berdasarkan data terbaru yang diperoleh dari PBB, sekira 7.500 orang tewas akibat kekerasan di Suriah selama 12 bulan terakhir. International Commite Red Cross (ICRC) dan Bulan Sabit Merah Suriah belum bisa memasuki distrik Baba Amr.

Sementara, Badan pengungsi PBB (UNHCR) mengatakan bahwa lebih dari 1.500 orang, kebanyakan perempuan dan anak yang berasal dari distrik Homs dan sekitarnya telah menyeberangi perbatasan ke Lebanon untuk menghindari kekerasan.(azh)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7623 seconds (0.1#10.140)