PBB desak Iran terbuka soal pengayaan nuklir
Jum'at, 17 Februari 2012 - 19:22 WIB

PBB desak Iran terbuka soal pengayaan nuklir
A
A
A
Sindonews.com - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Iran untuk lebih terbuka soal pengayaan nuklirnya.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengatakan, Iran harus lebih terbuka tentang fasilitas pengayaan nuklirnya. Menurutnya, tanpa keterbukaan maka akan sulit bagi Iran untuk membenarkan pernyataan bahwa fasiltas pengayaan nuklirnya tidak memproduksi bom nuklir.
Hal tersebut dilontarkan Ban Ki Moon saat ditemui usai menghadiri acara peringatan 15 tahun Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization, sebuah badan PBB yang bertugas mendeteksi senjata nuklir rahasia di Vienna.
Ban Ki Moon menjelaskan, apabila Iran tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalan damai, maka cara militer merupakan pilihan terakhir.
"Tidak ada pilihan lain. Jika jalur diplomatik tidak efektif menekan program pengembangan nuklir Iran, maka langkah militer terpaksa ditempuh," ungkap Ban Ki-moon seperti diungkap dalam The Bellingham herald, Jumat (17/2/2012).
Badan Atom Internasional PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA) pekan depan akan mengirimkan sebuah tim untuk bertemu dengan pejabat tinggi Iran. Tim ini akan melakukan penyelidikan bahwa pengayaan energi nuklir Iran memang tidak digunakan untuk memproduksi bom nuklir, seperti yang diberitakan oleh media secara luas.(azh)
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon mengatakan, Iran harus lebih terbuka tentang fasilitas pengayaan nuklirnya. Menurutnya, tanpa keterbukaan maka akan sulit bagi Iran untuk membenarkan pernyataan bahwa fasiltas pengayaan nuklirnya tidak memproduksi bom nuklir.
Hal tersebut dilontarkan Ban Ki Moon saat ditemui usai menghadiri acara peringatan 15 tahun Comprehensive Nuclear Test Ban Treaty Organization, sebuah badan PBB yang bertugas mendeteksi senjata nuklir rahasia di Vienna.
Ban Ki Moon menjelaskan, apabila Iran tidak memiliki iktikad baik untuk menyelesaikan masalah ini melalui jalan damai, maka cara militer merupakan pilihan terakhir.
"Tidak ada pilihan lain. Jika jalur diplomatik tidak efektif menekan program pengembangan nuklir Iran, maka langkah militer terpaksa ditempuh," ungkap Ban Ki-moon seperti diungkap dalam The Bellingham herald, Jumat (17/2/2012).
Badan Atom Internasional PBB, International Atomic Energy Agency (IAEA) pekan depan akan mengirimkan sebuah tim untuk bertemu dengan pejabat tinggi Iran. Tim ini akan melakukan penyelidikan bahwa pengayaan energi nuklir Iran memang tidak digunakan untuk memproduksi bom nuklir, seperti yang diberitakan oleh media secara luas.(azh)
()