Obama kutuk aksi penyerangan di Suriah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama mengutuk aksi serangan roket dan mortir yang diakukan oleh tentara Suriah ke wilayah Homs, ia menyebutkan aksi ini sebagai aksi pertumpahan darah yang sangat memalukan.
Seorang yang tergabung dalan jaringan aktivis mengatakan bahwa dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh pihak militer ini setidaknya ada lebih dari 110 orang dinyatakan tewas pada Kamis 9 Februari 2012. Aksi ini dilakukan oleh pihak militer dengan tujuan untuk menghancurkan pasukan pemberontak.
Sementara itu pihak Jerman, menyambut baik kemungkinan kembalinya misi tim pengawas Liga Arab ke Suriah. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan bahwa mencoba menghidupkan kembali misi gabungan antara Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Untuk menghadirkan perdamaian dan keseimbangan. Misi ini akan menjadi sinyal yang jelas dari masyarakat internasional kepada rezim Assad," kata Guido seperti dikutuk BBC, JUmat (10/2/2012).
Dalam persoalan ini, lembaga internasional terus berusaha mencari cara untuk untuk menghentikan krisis yang terjadi di Suriah setelah China dan Rusia melakukan veto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sementara itu, kepala bagian urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton meminta Rusia untuk mengakui situasi nyata yang terjadi di lapangan.(azh)
Seorang yang tergabung dalan jaringan aktivis mengatakan bahwa dalam aksi penyerangan yang dilakukan oleh pihak militer ini setidaknya ada lebih dari 110 orang dinyatakan tewas pada Kamis 9 Februari 2012. Aksi ini dilakukan oleh pihak militer dengan tujuan untuk menghancurkan pasukan pemberontak.
Sementara itu pihak Jerman, menyambut baik kemungkinan kembalinya misi tim pengawas Liga Arab ke Suriah. Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle mengatakan bahwa mencoba menghidupkan kembali misi gabungan antara Liga Arab dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Untuk menghadirkan perdamaian dan keseimbangan. Misi ini akan menjadi sinyal yang jelas dari masyarakat internasional kepada rezim Assad," kata Guido seperti dikutuk BBC, JUmat (10/2/2012).
Dalam persoalan ini, lembaga internasional terus berusaha mencari cara untuk untuk menghentikan krisis yang terjadi di Suriah setelah China dan Rusia melakukan veto draf resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.
Sementara itu, kepala bagian urusan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton meminta Rusia untuk mengakui situasi nyata yang terjadi di lapangan.(azh)
()