UE tak dibentuk untuk hadapi krisis
A
A
A
Sindonews.com - Negara yang bertahan dari badai krisis akan lebih kuat dalam menghadapi beberapa masalah struktural. Italia melihat, permasalah struktural yang dimaksud akan datang jika ada negara baru di Uni Eropa yang masuk menjadi anggota.
Perdana Menteri baru Italia, Mario Monti mengatakan beberapa masalah struktral diprediksikan akan datang jika Uni Eropa (UE) mengizinkan negara baru masuk menjadi anggota.
Kebijakan ini telah lama disimpan selama-betahun-tahun di Brussels, saat ini kebijakan tersebut maju dengan cepatnya, dan saat ini UE menunjukkan koordinasi yang lebih besar dalam kebijakan anggarannya.
"UE tidak dibentuk untuk mengelola krisis, dan saya percaya kita akan melihat perkembangan terbaru dari lembaga ini," ungkap Monti seperti dikutip dalam Fox news Kamis (9/2/2012).
Ditemui para wartawan menjelang pertemuan kenegaraan bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Peterson Institute for International Economics di Washington, Monti mengatakan dia dapat membayangkan bahwa UE akan berkembang selama beberapa tahun ke depan.
"Saya dapat membayangkan kawasan UE akan memiliki komposisi keanggotaan yang lebih besar dari saat ini. Saya tidak melihat ada negara yang keluar, saya melihat negara-negara akan masuk menjadi anggota," tambahnya.
Mantan PM Italia Berlusconi berusaha memperbaiki krisis utang yang terjadi di Italia. Para profesor ekonomi dan mantan komisaris pengaduan UE dengan segera mengambil langkah-langkah penghematan dan melakukan reformasi kebijakan atas aturan-aturan yang telah berlaku selama beberapa dekade.
Dalam kunjungannya yang pertama kalinya ke AS, Monti juga mengatakan orang Italia harus berkorban. Namun dia menghadapi kesulitan menangani para supir taxi, apoteker, sopir truk dan berbagai sektor lain, dimana ia mencoba melakukan liberalisasi kebijakan. Namun, apa yang ia usahakan mendapat perlawanan.
Kelompok usaha kecil di Italia telah menahan krisis di negara ini dengan melakukan pemblokiran persaingan, dengan tetap menjaga jam kerja lebih singkat dan tidak melakukan hal yang tidak efisien dalam bisnis.(azh)
Perdana Menteri baru Italia, Mario Monti mengatakan beberapa masalah struktral diprediksikan akan datang jika Uni Eropa (UE) mengizinkan negara baru masuk menjadi anggota.
Kebijakan ini telah lama disimpan selama-betahun-tahun di Brussels, saat ini kebijakan tersebut maju dengan cepatnya, dan saat ini UE menunjukkan koordinasi yang lebih besar dalam kebijakan anggarannya.
"UE tidak dibentuk untuk mengelola krisis, dan saya percaya kita akan melihat perkembangan terbaru dari lembaga ini," ungkap Monti seperti dikutip dalam Fox news Kamis (9/2/2012).
Ditemui para wartawan menjelang pertemuan kenegaraan bersama Presiden Amerika Serikat Barack Obama di Peterson Institute for International Economics di Washington, Monti mengatakan dia dapat membayangkan bahwa UE akan berkembang selama beberapa tahun ke depan.
"Saya dapat membayangkan kawasan UE akan memiliki komposisi keanggotaan yang lebih besar dari saat ini. Saya tidak melihat ada negara yang keluar, saya melihat negara-negara akan masuk menjadi anggota," tambahnya.
Mantan PM Italia Berlusconi berusaha memperbaiki krisis utang yang terjadi di Italia. Para profesor ekonomi dan mantan komisaris pengaduan UE dengan segera mengambil langkah-langkah penghematan dan melakukan reformasi kebijakan atas aturan-aturan yang telah berlaku selama beberapa dekade.
Dalam kunjungannya yang pertama kalinya ke AS, Monti juga mengatakan orang Italia harus berkorban. Namun dia menghadapi kesulitan menangani para supir taxi, apoteker, sopir truk dan berbagai sektor lain, dimana ia mencoba melakukan liberalisasi kebijakan. Namun, apa yang ia usahakan mendapat perlawanan.
Kelompok usaha kecil di Italia telah menahan krisis di negara ini dengan melakukan pemblokiran persaingan, dengan tetap menjaga jam kerja lebih singkat dan tidak melakukan hal yang tidak efisien dalam bisnis.(azh)
()