Drone AS serang Pakistan, 10 militan tewas
Rabu, 08 Februari 2012 - 18:05 WIB

Drone AS serang Pakistan, 10 militan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Drone (pesawat tanpa awak) Amerika Serikat kembali melakukan penyerangan di wilayah Waziristan, Pakistan, 10 orang militan dilaporkan tewas akibat aksi penyerangan ini. Serangan yang dilakukan oleh drone ini merupakan serangan kelima sejak awal tahun ini.
Pihak intelejen AS mengatakan bahwa aksi penyerangan ini dilakukan oleh Drone program Central Intelligence Agency (CIA), sebuah lembaga yang menangani upaya pembendungan terorisme.
CIA mengatakan serangan terakhir yang dilakukan oleh Drone AS terjadi pada bulan November. Serangan ini terjadi di wilayah perbatasan Afganistan dan menewaskan sedikitnya 24 orang tentara Pakistan.
Kemudian aksi penyerangan mulai dilakukan pada 10 Januari 2012 lalu di wilayah barat laut Pakistan.
Drone melontarkan dua buah rudal ke sebuah rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyiaan kelompok militan di desa Thapi, yang berjarak 15 kilometer dari Timur kota Miranshah yang terletak di wilayah Waziristan Utara.
Pejabat keamanan setempat mengatakan bahwa rumah ini hancur. "Hampir semua orang yang berada di dalam rumah ini hangus terbakar," ungkap salah seorang penduduk desa yang telah mengunjungi lokasi kejadian seperti dikutip dalam Reuter Rabu (8/2/2012).
Para pejabat keamanan dan penduduk desa mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas terdapat pejuang asing tetapi mereka tidak dapat menentukan darimana korban berasal.
"Puluhan militan tiba-tiba datang ke lokasi kejadian kemudian mengambil alih pekerjaan tim penyelamat. Mereka mengambil sembilan mayat," tambahnya.
Beberapa kelompok militan termaksud kelompok militan Taliban Afganistan dan Al-Qaeda berada di wilayah bara laut pakistan di wilayah entnil Pashtun. Mereka mencoba mengambil keuntungan dari wilayah perbatasan yang berbatasan untuk melakukan serangan langsung ke wilayah perbatasan atau kekerasan-kekerasan di wilayah lain.
Wilayah Waziristan Utara juga merupakan basis penting bagi jaringan Haqqani, sebuah faksi militan Afghanistan yang bersekutu dengan Taliban. Kelompok Haqqani merupakan salah satu musuh AS yang paling mematikan di Afghanistan.
Sementara faksi Haqqani mengatakan bahwa mereka tidak lagi membutuhkan tempat perlindungan di Waziristan Utara dan mengatakan bahwa keberadaan mereka di sana sangat menguntungkan bagi pasukan militer Afganistan. Namun seperti yang diketahui bahwa mereka tetap beroperasi di wilayah perbatasan Pakistan.
Menurut pernyataan pemimpin suku Pashtun, kelompok militan biasanya menghindari kegiatan berkelompok. Militan biasanya membatasi jumlah kelompok yang hanya terdiri dari tiga atau empat orang. Minimalisasi jumlah anggota dilakukan untuk menekan kerugian jika terjadi serangan Drone, tapi nampaknya kekuatan mereka sedang melemah.
"Dalam beberapa hari ini udara di luar sangat dingin dan terkadang tidak ada drone yang melintas," ungkap pemimpin suku tersebut.
Kondisi cuaca yang demikian yang membuat kelompok militan memilih tinggal berkelompok dan akibatnya mereka menderita kekurangan besar.
Sebagian besar politisi dan masyarakat Pakistan menentang pengunaan Drone, mereka menilai bahwa tindakan itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan menghasilkan korban sipil tidak bisa diterima.
Nampaknya, Pakistan telah diam-diam mendukung program pesawat tak berawak sejak Presiden Barack Obama menggenjot produksi drone pada tahun 2009.(azh)
Pihak intelejen AS mengatakan bahwa aksi penyerangan ini dilakukan oleh Drone program Central Intelligence Agency (CIA), sebuah lembaga yang menangani upaya pembendungan terorisme.
CIA mengatakan serangan terakhir yang dilakukan oleh Drone AS terjadi pada bulan November. Serangan ini terjadi di wilayah perbatasan Afganistan dan menewaskan sedikitnya 24 orang tentara Pakistan.
Kemudian aksi penyerangan mulai dilakukan pada 10 Januari 2012 lalu di wilayah barat laut Pakistan.
Drone melontarkan dua buah rudal ke sebuah rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyiaan kelompok militan di desa Thapi, yang berjarak 15 kilometer dari Timur kota Miranshah yang terletak di wilayah Waziristan Utara.
Pejabat keamanan setempat mengatakan bahwa rumah ini hancur. "Hampir semua orang yang berada di dalam rumah ini hangus terbakar," ungkap salah seorang penduduk desa yang telah mengunjungi lokasi kejadian seperti dikutip dalam Reuter Rabu (8/2/2012).
Para pejabat keamanan dan penduduk desa mengatakan bahwa di antara mereka yang tewas terdapat pejuang asing tetapi mereka tidak dapat menentukan darimana korban berasal.
"Puluhan militan tiba-tiba datang ke lokasi kejadian kemudian mengambil alih pekerjaan tim penyelamat. Mereka mengambil sembilan mayat," tambahnya.
Beberapa kelompok militan termaksud kelompok militan Taliban Afganistan dan Al-Qaeda berada di wilayah bara laut pakistan di wilayah entnil Pashtun. Mereka mencoba mengambil keuntungan dari wilayah perbatasan yang berbatasan untuk melakukan serangan langsung ke wilayah perbatasan atau kekerasan-kekerasan di wilayah lain.
Wilayah Waziristan Utara juga merupakan basis penting bagi jaringan Haqqani, sebuah faksi militan Afghanistan yang bersekutu dengan Taliban. Kelompok Haqqani merupakan salah satu musuh AS yang paling mematikan di Afghanistan.
Sementara faksi Haqqani mengatakan bahwa mereka tidak lagi membutuhkan tempat perlindungan di Waziristan Utara dan mengatakan bahwa keberadaan mereka di sana sangat menguntungkan bagi pasukan militer Afganistan. Namun seperti yang diketahui bahwa mereka tetap beroperasi di wilayah perbatasan Pakistan.
Menurut pernyataan pemimpin suku Pashtun, kelompok militan biasanya menghindari kegiatan berkelompok. Militan biasanya membatasi jumlah kelompok yang hanya terdiri dari tiga atau empat orang. Minimalisasi jumlah anggota dilakukan untuk menekan kerugian jika terjadi serangan Drone, tapi nampaknya kekuatan mereka sedang melemah.
"Dalam beberapa hari ini udara di luar sangat dingin dan terkadang tidak ada drone yang melintas," ungkap pemimpin suku tersebut.
Kondisi cuaca yang demikian yang membuat kelompok militan memilih tinggal berkelompok dan akibatnya mereka menderita kekurangan besar.
Sebagian besar politisi dan masyarakat Pakistan menentang pengunaan Drone, mereka menilai bahwa tindakan itu merupakan pelanggaran kedaulatan dan menghasilkan korban sipil tidak bisa diterima.
Nampaknya, Pakistan telah diam-diam mendukung program pesawat tak berawak sejak Presiden Barack Obama menggenjot produksi drone pada tahun 2009.(azh)
()