100 penumpang MV Rabaul Queen masih hilang
A
A
A
Sindonews.com - Seratus orang masih dinyatakan hilang dalam sebuah insiden tenggelamnya Kapal feri MV Rabaul Queen di dekat Finschaffen, Papua Nugini. Sejauh ini jumlah korban yang dinyatakan selamat berjumlah 238 orang.
Rony Naigu, seorang tim penyelamat dan Badan Otoritas Keamanan Nasional Maritim Papua Nugini mengatakan, 100 orang yang masih hilang tersebut diperkirakan terjebak di dalam kapal, ketika dihantam oleh tiga gelombang besar dan tenggelam dengan cepat.
Kondisi laut pada saat itu memang sangat tidak bersahabat. Angin kencang di perairan membuat gelombang laut tidak stabil.
Sementara, pihak Australia memastikan proses pencarian korban hilang akan terus dilanjutkan. Sebanyak tiga kapal, dua helikopter, dan dua pesawat dikirim untuk melanjutkan pencarian korban hilang.
Manajer perusahaan Rabaul, Peter Sharp, belum bisa menjelaskan penyebab dari tenggelamnya kapal. Namun dia mengungkapkan, kapal feri yang berusia 22 tahun itu telah melayani jasa penyeberangan rute Kimbe dan Lae selama 11 tahun.
Akibat insiden ini, penduduk lokal setempat melempari kantor Rabaul. Mereka marah akibat pihak perusahaan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah korban.
"Banyak orang yang menangis, mereka ingin tahu bagaimana nasib orang yang mereka cintai, mereka sebelumnya berada dalam kapal Rabaul," ungkap petugas keamanan setempat, Inspektur Senior Simson Siguyaru, seperti dikutip dalam ABC news, Jumat (3/2/2012).
"Saya sampai harus mengirim polisi untuk menyelamatkan para staf The Rabaul dari kantor, dan membawa mereka ke lokasi yang aman. Tetapi sebelum mereka diselamatkan, saya sempat menanyakan informasi berapa jumlah penumpang dalam kapal tersebut. Sayangnya, saya juga tidak mendapatkan informasi apapun," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd mengatakan, Otoritas Keselamatan Maritim Australia menanggapi panggilan awal atas marabahaya yang dialami kapal tersebut, kemudian Angkatan Pertahanan membantu berkoordinasi dengan rekan-rekan di Lae.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia sendiri telah mengirimkan lima kapal untuk mengevakuasi korban dari tengah laut menuju Pulau Lae.
Kapal feri MV Rabaul Queen mengangkut 350 orang penumpang. Sebagian besar penumpang kapal adalah mahasiwa, 12 orang diantaranya adal kru kapal. Kapal tersebut hendak berlayar dari Kimbe menuju kepulauan Lae di Papua Nugini.
Rony Naigu, seorang tim penyelamat dan Badan Otoritas Keamanan Nasional Maritim Papua Nugini mengatakan, 100 orang yang masih hilang tersebut diperkirakan terjebak di dalam kapal, ketika dihantam oleh tiga gelombang besar dan tenggelam dengan cepat.
Kondisi laut pada saat itu memang sangat tidak bersahabat. Angin kencang di perairan membuat gelombang laut tidak stabil.
Sementara, pihak Australia memastikan proses pencarian korban hilang akan terus dilanjutkan. Sebanyak tiga kapal, dua helikopter, dan dua pesawat dikirim untuk melanjutkan pencarian korban hilang.
Manajer perusahaan Rabaul, Peter Sharp, belum bisa menjelaskan penyebab dari tenggelamnya kapal. Namun dia mengungkapkan, kapal feri yang berusia 22 tahun itu telah melayani jasa penyeberangan rute Kimbe dan Lae selama 11 tahun.
Akibat insiden ini, penduduk lokal setempat melempari kantor Rabaul. Mereka marah akibat pihak perusahaan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai jumlah korban.
"Banyak orang yang menangis, mereka ingin tahu bagaimana nasib orang yang mereka cintai, mereka sebelumnya berada dalam kapal Rabaul," ungkap petugas keamanan setempat, Inspektur Senior Simson Siguyaru, seperti dikutip dalam ABC news, Jumat (3/2/2012).
"Saya sampai harus mengirim polisi untuk menyelamatkan para staf The Rabaul dari kantor, dan membawa mereka ke lokasi yang aman. Tetapi sebelum mereka diselamatkan, saya sempat menanyakan informasi berapa jumlah penumpang dalam kapal tersebut. Sayangnya, saya juga tidak mendapatkan informasi apapun," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd mengatakan, Otoritas Keselamatan Maritim Australia menanggapi panggilan awal atas marabahaya yang dialami kapal tersebut, kemudian Angkatan Pertahanan membantu berkoordinasi dengan rekan-rekan di Lae.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia sendiri telah mengirimkan lima kapal untuk mengevakuasi korban dari tengah laut menuju Pulau Lae.
Kapal feri MV Rabaul Queen mengangkut 350 orang penumpang. Sebagian besar penumpang kapal adalah mahasiwa, 12 orang diantaranya adal kru kapal. Kapal tersebut hendak berlayar dari Kimbe menuju kepulauan Lae di Papua Nugini.
()