4 pria Inggris akui berencana pasang bom
A
A
A
Sindonews.com - Empat orang pria berkebangsaan Inggris dari kelompok ekstremis Islam mengaku bersalah karena berencana meledakkan bom di London Stock Exchange.
Para pria ini merupakan bagian dari sembilan warga Inggris asal Pakistan dan Bangladesh yang mengatakan mereka terinspirasi oleh Al Qaeda.
Muhammad Chowdhury, Shah Rahman, Gurukanth Desai, dan Abdul Miah membuat pengakuan di pengadilan London sebelum mengaku bersalah karena terlibat dalam upaya persiapan untuk aksi terorisme.
Rencana kelompok ini digagalkan setelah polisi antiterorisme Inggris melakukan penyamaran dengan meletakan alat penyadap dalam rumah, mobil para tersangka kemudian mengikuti mereka para pelaku pemboman saat keluar menuju tempat tempat populer seperti Big Ben, London Eye dan Istana Westminster.
Dalam penyelidikan polisi menemukan daftar yang diduga sebagai target lokasi pemboman yang ditulis dengan mengunakan tulisan tangan di salah satu rumah tersangka. Beberapa target tersebut, yakni rumah wali Kota London Boris Johnson, dua rabi, Kedutaan Amerika Serikat, dan London Stock Exchange.
Kelompok ini akan dijatuhi vonis hukuman pekan depan bersama dengan lima pria lain yang telah mengaku bersalah atas pelanggaran terorisme lainnya.
Para pria ini merupakan bagian dari sembilan warga Inggris asal Pakistan dan Bangladesh yang mengatakan mereka terinspirasi oleh Al Qaeda.
Muhammad Chowdhury, Shah Rahman, Gurukanth Desai, dan Abdul Miah membuat pengakuan di pengadilan London sebelum mengaku bersalah karena terlibat dalam upaya persiapan untuk aksi terorisme.
Rencana kelompok ini digagalkan setelah polisi antiterorisme Inggris melakukan penyamaran dengan meletakan alat penyadap dalam rumah, mobil para tersangka kemudian mengikuti mereka para pelaku pemboman saat keluar menuju tempat tempat populer seperti Big Ben, London Eye dan Istana Westminster.
Dalam penyelidikan polisi menemukan daftar yang diduga sebagai target lokasi pemboman yang ditulis dengan mengunakan tulisan tangan di salah satu rumah tersangka. Beberapa target tersebut, yakni rumah wali Kota London Boris Johnson, dua rabi, Kedutaan Amerika Serikat, dan London Stock Exchange.
Kelompok ini akan dijatuhi vonis hukuman pekan depan bersama dengan lima pria lain yang telah mengaku bersalah atas pelanggaran terorisme lainnya.
()