PBB soroti kekerasan di Senegal
A
A
A
Sindonews.com – Aksi demonstrasi di Senegal mendapatkan sorotan serius dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pasalnya, demo itu berubah menjadi aksi kekerasan dan menewaskan satu orang.
Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-Moon mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya eskalasi ketegangan di Senegal menjelang Pemilu Presiden mendatang. Ban Ki-Moon juga menyerukan agar pemilihan umum mendatang dilakukan dengan transparan, kredibel, dan damai.
"PBB prihatin dengan meningkatnya ketegangan yang terjadi di Senegal menjelang penyelenggaraan Pemilu 26 Februari 2012 mendatang," ungkap juru bicara Ban Ki-Moon, Martin Nesirky Seperti dikutip dari China daily Rabu (1/2/2012)
Ban Ki-Moon mendesak semua partai politik dan pemerintah untuk menahan diri menghadapi aksi kekerasan dan menahan diri untuk tidak mengejar tujuan pribadi. Selain itu, dirinya menyerukan pemerintah Senegal untuk memilih cara damai untuk menyelesaikan semua keluhan menghadapi pemilu.
Aksi demonstrasi pecah di Ibu kota Senegal di Dakar dan menyebar ke berbagai kota lainnya di negara Afrika Barat. Aksi demonstrasi itu merupakan penolakan terhadap keputusan pengadilan nasional yang mengesahkan pencalonan Presiden Abdoulaye Wade di pemilu mendatang.
Selain itu, Ban Ki-Moon juga menyerukan kepada semua pihak untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk transparan, kredibel. Pemilihan umum yang damai mencerminkan keprihatinan dan aspirasi sah terhadap penduduk Senegal.
’’Pemerintah perlu bertindak dengan cara yang melindungi dan mengkonsolidasikan tradisi demokrasi Senegal, yang telah menjadi dasar bagi sejarah panjang stabilitas dan kohesi sosial di Senegal,” katanya.(azh)
Sekertaris Jenderal (Sekjen) PBB Ban Ki-Moon mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya eskalasi ketegangan di Senegal menjelang Pemilu Presiden mendatang. Ban Ki-Moon juga menyerukan agar pemilihan umum mendatang dilakukan dengan transparan, kredibel, dan damai.
"PBB prihatin dengan meningkatnya ketegangan yang terjadi di Senegal menjelang penyelenggaraan Pemilu 26 Februari 2012 mendatang," ungkap juru bicara Ban Ki-Moon, Martin Nesirky Seperti dikutip dari China daily Rabu (1/2/2012)
Ban Ki-Moon mendesak semua partai politik dan pemerintah untuk menahan diri menghadapi aksi kekerasan dan menahan diri untuk tidak mengejar tujuan pribadi. Selain itu, dirinya menyerukan pemerintah Senegal untuk memilih cara damai untuk menyelesaikan semua keluhan menghadapi pemilu.
Aksi demonstrasi pecah di Ibu kota Senegal di Dakar dan menyebar ke berbagai kota lainnya di negara Afrika Barat. Aksi demonstrasi itu merupakan penolakan terhadap keputusan pengadilan nasional yang mengesahkan pencalonan Presiden Abdoulaye Wade di pemilu mendatang.
Selain itu, Ban Ki-Moon juga menyerukan kepada semua pihak untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk transparan, kredibel. Pemilihan umum yang damai mencerminkan keprihatinan dan aspirasi sah terhadap penduduk Senegal.
’’Pemerintah perlu bertindak dengan cara yang melindungi dan mengkonsolidasikan tradisi demokrasi Senegal, yang telah menjadi dasar bagi sejarah panjang stabilitas dan kohesi sosial di Senegal,” katanya.(azh)
()